Ini Sifat Dan Karakter Kekanakkan Kita Yang Seharusnya Di Pertahankan

        Selain usia apa yang membedakan kita dengan anak-anak ? jawabannya bisa bermacam-macam salah duanya pasti sikap dan sifatnya. Sebagai orang tua memperhatikan tingkah polah anak-anak sudah pasti menyenangkan, lucu, menggemaskan, terkadang ada rasa gregetan dan kezelnya terutama anak-anak di usia balita, TK sampai menjelang SD

     Sebagai manusia yang juga pernah merasakan menjadi anak-anak, pasti paham perubahan apa saja yang telah di alami, pepatah mengatakan menjadi tua itu pasti, menjadi dewasa adalah pilihan kenyataannya banyak orang dewasa yang dalam perjalanan hidupnya justeru masih bersifat seperti anak-anak dan cenderung kepada sifat yang menyebalkan, seperti mau menang sendiri, tidak sabaran, emosional, cepat marah, manja dan lain-lain, anehnya justru sifat-sifat seperti ini yang bertahan hingga dewasa.



      Sekali lagi menjadi dewasa adalah pilihan, tetapi kalau di perhatikan sebenarnya ada beberapa sifat kekanak-kanakan yang seharusnya tetap di lestarikan tapi entah mengapa, seiring berjalannya waktu sifat dan sikap ini seakan berkurang bahkan perlahan menghilang dan ini terasa di diri saya sendiri di samping juga juga melihat perkembangan anak-anak saya.


Anak-Anak Selalu Ceria

     Dalam keadaan apapun anak-anak selalu ceria, mereka mengeluarkan keceriaan melalui semua gigi geliginya dengan porsi yang penuh, tertawa dengan lepas, bahkan dalam keadaan sedih dan susah sekalipun tengok aja misalnya anak-anak korban banjir, penggusuran, gempa bumi atau kebakaran. Anak-anak selalu menemukan caranya sendiri untuk gembira, bandingkan dengan kita orang dewasa yang selalu gagal move on dan sedih berkepanjangan. Eittsss..! Bukan berarti kalau tertimpa musibah kemudian malah tertawa yaa *nanti malah di kira orang stress lagi! Maksudnya sekali-kali boleh juga pakai cara ngga "punya pikiran" seperti anak-anak ini yaa..supaya beban kita lebih ringan.

Anak-Anak Cinta Damai

     Perhatikan anak-anak yang kalau berantem dengan temannya, ngga perlu waktu lama sudah damai dan bermain lagi, ngga perlu gencatan senjata atau syarat apapun, sementara sekarang kita saksikan perang, konflik di mana-mana.

Anak-Anak Tidak Mempunyai Rasa Takut

     Apapun yang ingin mereka lakukan, mereka akan lakukan tanpa berpikir panjang, anak saya sering main ke atas genteng, main pisau, nyalakan kompor sendiri atau hal-hal membahayakan lainnya, bisa jadi ini di karenakan ketidak tahuan dan mereka tidak memikirkan resiko apa yang mungkin terjadi, sekalipun mereka merasa takut akan sesuatu biasanya itu karena faktor orang dewasa yang menakuti, intinya terkadang untuk hal atau situasi tertentu sebagai orang dewasa kita pun perlu bernyali seperti anak-anak, Just Do It!

Anak-Anak Selalu Ingin Tahu 

     Semakin besar keingin tahuan kita akan belajar dan ilmu menurun, anak-anak adalah makhluk paling kepo dan penasaran sedunia hahaha...Apa saja di tanyakan dan harus di jelaskan sejelas-jelasnya, tapi bukan kepoin urusan orang lain yaa..?!

Anak-Anak Selalu Jujur dan Tulus

      Iya apa iya...! Semakin beranjak dewasa adakalanya kejujuran dan ketulusan menjadi sesuatu yang abstrak dan abu-abu, anak-anak saat melakukan sesuatu untuk orang lain, mereka selalu tulus, tidak ada motif apapun, bagi anak-anak jujur itu satu kepastian tidak samar dan tidak abu-abu dan orang dewasa yang mengimingi hadiah atau memberi reward secara tidak tepat lah yang mengikis ketulusan anak-anak.

Anak-anak Kreatif Dan Pantang Menyerah

       Ada saja ide gila, pertanyaan dan tingkah laku anak-anak yang tidak terpikir sebelumnya,contohnya karena saya tidak izinkan jajan makanan di luar sekolah, seperti cilor, cireng, cilok, telor-teloran atau apalah, yang rasanya terlalu gurih dan bisa saya pastikan ini mengandung banyak MSG ehhh! Sekarang anak saya malah sering berkutat di dapur, habis deh dapur di acak-acak,! Perabotan berantakan, telur tandas, dan lengketnya sagu berceceran di mana-mana...Wooh rupanya dia mencari petunjuk membuat makanan-makanan itu di Youtube.

Anak-Anak Selalu Bermimpi Besar

"..Sudah besar mau jadi apa,sayang..?"

Jawabannya sudah pasti mantap-mantap semua tuh..! yang mau jadi dokter, polisi, tentara, astronot, pilot lah atau bahkan menjadi presiden, tapi berapa banyak anak-anak yang saat dewasa mampu bertahan dan mewujudkan impiannya?


       Sekilas mungkin terasa agak sedikit lugu, bodoh dan naif yaa... Jika kita berpikir seperti anak-anak lagi, karena seiring waktu kan permasalahan yang kita alami tidak sekompleks saat kita menjadi anak-anak, namanya juga kehidupan selalu ada dinamikanya dan cara berpikir kita akan mempengaruhi sejauh mana kita memaknai, memahami dan mencari solusi permasalahan kehidupan yang kita alami.

Faktanya begitu kita mulai memasuki masa remaja perlahan tapi pasti beberapa karakter kekanak-kanakan kita berkurang padahal ini adalah karakter yang akan membentuk masa depan yang ingin kita capai.

      Begitulah cara berpikir anak-anak, terus mempertahankan sifat dan karakter ini pastinya hidup akan menjadi lebih bebas dan lepas tentu saja di lakukan dengan cara mengkombinasikannya dengan cara berpikir yang lebih dewasa yaa.., bukan bagian yang asal-asal atau konyol khas anak-anak, karena dengan cara seperti itulah kita mungkin layak di katakan sebagai manusia yang tumbuh dan berkembang dengan baik.


             Salam
     

 
 


















Komentar

(6)
  1. Bener bgt mom nunu.. saya belajar memaafkan dgn mudah pun dari anak2.. bahkan cpt sekali melupakan.. ga kaya orang tua yg dikit2 trauma dan kapok hehehe

    BalasHapus
  2. setujuuuuu...
    daku jg lg berlatih mendatangkan kembali sikap2 itu, latihannya ya bareng si kecil ken,
    seperti gini, biasanya sblum dimainin sm si ken, dku harus mendemonstrasikan dlu cara mainnya, nah cm ya gt, ada bbrpa mainan yg bikin otak daku mbulet, rasanya pgn nyerah aja dah, tp liat antusias si ken memperhatikan daku, niat nyerah jd daku buang jauh2 dan berusaha lg sampek ketemu cara mainnya gmn.. :)
    nice sharing mak
    makasih yak

    BalasHapus
  3. Jadi pengen kecil lagiee

    BalasHapus
  4. baiklah saya akan mengingat dan mempertahankan sifat masa kanak2 dulu, tapi jangan yang satu itu: bandel hehe

    BalasHapus
  5. Sampai sekarang saya terus belajar dari anak-anak. Mereka manusia paling tulus sedunia, belajar dari mereka adalah yang paling tepat.

    BalasHapus
  6. Yeay...saya mencoba selalu ceria apapun yang terjadi, yang penting hore ya mba heheh...

    BalasHapus

Posting Komentar