Dampak Luar Biasa Pelukan Dengan Anak


Kemarin pagi  seorang teman mengirimkan broadcast gambar ini melalui whatsapp, dan seketika saya langsung mellow, ahhh....!! rasanya sudah lama sekali saya tidak ‘memeluk’ anak saya, anak-anak sudah beranjak remaja, jangankan di peluk, di tuntun untuk nyebrang jalan aja kadang menolak, tapi sedikit lega beberapa teman yang merespon broadcast gambar ini, merasakan hal yang sama seperti  saya, anak-anak  mereka terutama anak-anak


laki-laki cenderung malu dan risih di peluk ibunya apalagi di hadapan umum.

     Iya yaa…dulu anak-anak waktu mereka bayi  sampai balita hampir nggak pernah lepas dari pelukkan, seiring waktu mereka tumbuh besar kemana yaa pelukan itu? Bahkan begitu pisah kamar pun saya melepas mereka tidur begitu saja, apalagi kalau melihat mereka masih main gadget di waktu tidur yang ada malah suruhan matikan gadget  terus nyuruh tidur deh..! paling sesekali aja ngajak ngobrol tanya-tanya cerita di sekolah sebelum mereka tidur.

    Syukurnya  saya masih diberikan  satu baby lagi yang masih bisa di peluk-peluk, apalagi bayi kan aromanya sedap sepanjang waktu yaa..jadi bawaannya maunya di pelukkin dan di ciumin terus, mungkin faktor ini juga yaa yang mengurangi intensitas pelukan dengan anak, makin besar, mereka jadi makin aktif, otomatis aromanya berbeda  tambah campur bau  matahari..heuheu..

   Ternyata pelukan itu sebaiknya terus di lakukan dan tidak berhenti sampai mereka memasuki usia sekolah, atau hanya di berikan saat anak-anak sedang sedih dan galau, pelukan selain sebagai bentuk kasih sayang juga memiliki manfaat untuk fisik dan psikologis anak, pelukan yang penuh kelembutan merupakan sesuatu yang menenangkan dan dapat membantu mengoptimalkan proses tumbuh kembangnya, apalagi sudah mahfum dalam memberikan kasih sayang kita cenderung lebih mengutamakan membelikan anak-anak mainan, gadget, les tambahan, sekolah yang bagus tetapi ternyata efeknya masih kalah jauh dari sebuah pelukan dan sayapun jadi inget acara tv jaman dulu "Teletubbies" pantas saja hidup mereka sepertinya bahagiaaa banget ooh ternyata karena mereka selalu berpeluukaann...(dengan gaya Teletubbies).. puk..puk..

    Menurut  Melly Puspita Sari.Psi  yang mengarang buku Miracle of Hug berdasar hasil penelitian klinis dan psikologis menunjukkan bahwa pelukan antara orang tua dan anak mampu meningkatkan kecerdasan otak anak, merangsang produksi hormon oksitosin yang memberikan perasaan tenang dan bahagia, serta membantu mengeluarkan racun dan zat berbahaya dari otak, manfaat pelukan ini tidak mengenal usia, lho!! karena dapat dirasakan sejak seseorang dilahirkan hingga beranjak dewasa karena itu tidak masalah jika kita masih tetap sering memeluk anak-anak kita, meskipun mereka sudah besar, pelukan juga tidak mutlak di berikan hanya oleh ibu, para ayah juga sebaiknya melakukan hal yang sama, karena manfaat pelukan yang diberikan oleh ayah dan ibu  bisa berbeda-beda dampaknya, sosok ayah yang senang memeluk anaknya akan mentransfer sifat kemandirian dan keberanian berinteraksi dengan figur otoritas di luar rumah.

    Pelukan kepada anak juga memberikan rasa aman dan nyaman secara emosi kepada anak, hal ini bisa menimalisir pengaruh buruk dari luar rumah yang mungkin saja terdampak kepada anak-anak, misalnya narkoba dan pergaulan bebas, karena anak sudah mendapatkan kasih sayang dan perhatian yang cukup dari rumah, sehingga mereka tidak perlu mencarinya di luar rumah, di samping itu pelukan juga bisa membangkitkan dan menumbuhkan rasa empati serta  rasa kasih sayang anak kepada sesama.

     Jika pelukan demikian luar biasa efeknya bagi perkembangan anak rasanya koq nggak ada alasan lagi untuk tidak  sering-sering memeluk anak yaa,apalagi pelukan yang di sarankan sebaiknya dilakukan  minimal delapan kali sehari,waah pantesan kenyang yaaa...!? lebih-lebih dari makan hahahah,…!! dan setelah ini saya harus berusaha sering-sering meluk anak saya yang udah mulai besar-besar nih..! paling tidak sebelum mereka tidur atau saat mereka akan pergi ke sekolah,saking excitednya waktu tadi pagi anak saya ke sekolah saya peluk-pelukin,merekapun heran “..ibu kenapa yaa..?!”

Write a comment