Berdamai Dengan Ketindihan Setan


Berdamai Dengan Ketindihan Setan

 Mata saya mulai mengantuk, malam baru beranjak, setelah membersihkan diri, menggosok gigi, dan kemudian menuju tempat tidur, saya rebahkan diri dan memejamkan mata.

  Sejurus kemudian saya terlelap, tak tahu pasti sudah berapa lama saya tertidur, tiba-tiba! Entah dari mana?! Sesosok itu datang, ia memaksa untuk menindih badan saya, seketika badan saya bergetar, leher saya tercekik, saya bisa merasakan denyut jantung saya bergerak dengan sangat cepat, saya bisa merasakan jika sosok ini adalah manusia pastinya dia berbadan sangat besar, karena tubuhnya
sangat berat, sampai-sampai saya tak bisa bergeser atau sedetik saja mengangkat badan saya, sesekali saya bisa mendengar suara seperti lenguhan nafas di kedua telinga saya. SUMPAH! SAYA TAKUT!

  Ya...Allah makhluk apa ini, apa kah ini malaikat yang akan mengambil nyawa saya? Atau....? Saya tak berani menduga-duga.

 Hati saya sungguh ciut, mulut saya terkunci, meski hasrat hati ingin berteriak sangat kuat, tapi kekuatan itu sama sekali tak ada, mulut saya tidak sekedar terkunci, ini seperti bibir yang di satukan dengan lem super. Saya ingin berteriak memanggil ibu, bapak, kakak adik saya, pokoknya siapa saja yang mungkin mendengarnya.



  Istighfar, dzikir, ayat kursi tak henti-henti saya ucapkan dalam hati karena hanya itu yang bisa saya lakukan, sambil terus berusaha melawan kekuatan besar ini.

  Berjam-jam saya terus berusaha melawan, memberontak dengan kekuatan do'a, perlahan-lahan kekuatan super yang menindih itu berkurang, badan saya terasa lebih ringan.

  Hingga akhirnya saya terbangun dan melihat sekeliling tidak ada siapa-siapa selain kakak saya yang tidur bersama saya, saya coba membangunkan, menggoyangkan badannya, memanggil namanya, tapi tidak di gubrisnya, dia malah menepis tangan saya. Saya ingin ke kamar ibu, tapi saya takut keluar kamar, akhirnya saya memilih terjaga sampai pagi.

  Keesokkan paginya saya menceritakan kejadian semalam kepada ibu, ibu saya kaget kemudian dia berkata "...kemungkinan kamu kena "arep-arep/ereup-ereup" istilah bahasa sunda untuk ketindihan setan. Appaa!? Ketindihan setan! Saya merinding! Itulah kali pertama saya merasakan yang namanya ketindihan setan atau ereup-ereup, saat itu saya masih SMP kelas satu.

  Sejak malam itu, setiap malam saya minta ibu menemani saya tidur, dalam sebulan saya bisa sepuluh kali ereup-ereup, sampai beliau akhirnya mencoba bertanya ke "orang pintar" katanya tidak apa-apa. Itu kejadian biasa '...ada yang "iseng" sama si neng!" kata nya. Saya di beri air do'a-do'a dan di suruh untuk terus berdo'a jika kemudian kejadian itu muncul lagi.

  Tapi ternyata kejadian ini ngga hilang, terus terjadi, berulang-ulang, bertahun-tahun, bahkan sampai sekarang.

  Entah berapa malam sudah saya lalui dengan ereup-ereup, sampai bekerja, menikah, punya anak dan sampai akhirnya saya merasa ngga sanggup lagi, suami yang sedari awal sudah tahu keanehan ini juga bingung, pada awalnya memang dia tak percaya menganggap saya mengada-ada dan berimajinasi, tapi begitu melihat aksi ereup-ereup saya pada suatu malam dia baru percaya.

  Puncak ereup-ereup yang saya alami itu sekitar tahun dua ribu tujuh, selepas melahirkan anak ketiga saya, hampir setiap malam sepanjang tahun itu saya bisa ereup-ereup, bahkan  pernah beberapa kali saya di perlihatkan sebentuk kaki besar, sebesar kaki gajah, berwarna hitam menjuntai di pintu layaknya ayunan, tanpa badan, hanya kaki saja!

  Saya tak mengerti kalau begini terus saya bisa GILA! Setiap kali merebahkan kepala ke bantal, saya di hantui ketakutan, ketakutan yang amat sangat, bahkan saya melarang suami saya untuk tidur lebih dahulu sebelum saya berhasil tidur dengan 'baik-baik' saja.

  Frekuensi tidur saya berkurang, padahal saat itu saya sedang repot-repotnya mengurus bayi, Ya...Allah saya punya 'kelainan' apa? apa salah saya?! apa yang salah dengan diri saya!? pertanyaan seperti ini sering sekali saya ajukan padaNya.

  Saya bingung harus mencari jawab kemana masalah yang saya alami, ke 'orang pintar' lagi, saya takut syirik, ke dokter saya ngga tahu dokter apa. Waktu itu mencari informasi tentang apa yang saya alami masih sedikit, internet belum se masiv hari ini, sampai akhirnya di tahun dua ribu sepuluh saya temukan informasi yang akurat tentang ini, dari seorang dokter, teman suami.

  Kejadian yang saya alami, ternyata bukan hanya terjadi pada saya, banyak orang yang mengalami persis seperti apa yang saya rasakan.  Sehingga banyak ilmuwan, dokter dan professor yang meneliti keadaan ini, meski kejadian ini banyak di kait-kaitkan dengan hal-hal mistik, ternyata ada penjelasan ilmiah soal ini, saya bisa bernafas lega, setelah bertahun-tahun saya berusaha mengatasi apa yang saya alami, saya sudah LELAH.

 Apa yang saya alami ternyata punya nama, namanya Sleep Paralysis, sebuah penyakit gangguan tidur, ternyata setiap orang sebelum mencapai kondisi pulas tertidur, harus melewati beberapa tahapan, antara lain:
 1. Kondisi saat masih setengah sadar.

 2. Kondisi mulai tertidur dalam.


 3. Kondisi tidur yang lebih dalam.

 4. Rapid eye movement (REM) dalam kondisi ini, mimpi terjadi.


 Semua Tahapan itu harus di lalui berutan sehingga ada koordinasi yang bagus antara kesadaran dan gerakan anggota tubuh.


 Dalam kasus tindihan setan atau Sleep Paralysis, seseorang yang tidur dengan kondisi tubuh lelah membuat otak tidak merespon tidur dalam urutan yang benar. Biasanya dari tidur setengah sadar langsung menuju REM. Akibatnya, saat terbangun, pikiran sudah sadar, tetapi tubuh masih dalam kondisi tidur,. Hal itu membuat tubuh terasa seolah lumpuh tidak bisa digerakkan.

  Ketindihan ini biasanya terjadi pada orang yang sedang dalam kondisi sangat capek, stres, banyak pikiran, punya lingkungan kerja buruk dan sebagainya.
Tubuh yang setengah sadar saat mengalami sleep paralysis sering menimbulkan bayangan atau halusinasi makhluk menyeramkan, sehingga sleep paralysis sering dianggap sebagai kejadian mistis.

  Setiap orang punya kecenderungan mengalami Sleep Paralysis, apabila mengalami kondisi yang menyebabkan Sleep Paralysis terjadi.

  Untuk saya mungkin energinya berlebihan, karena saya masih SMP saat pertama kali mengalami kejadian ini, dan saya merasa biasa-biasa saja, tidak  stress dan tidak lelah, saya pun masih bingung sampai hari ini, koq bisa yaa..? Semuda itu saya sudah punya gangguan Sleep Paralysis.

  Untuk yang mengalami kejadian serupa yang saya alami, pada awalnya pasti merasa takut bukan kepalang. Kalau dulu sebelum tahu tentang ini saya hanya mengandalkan do'a-do'a dan berusaha bernafas senormal mungkin. dan berikut beberapa hal lain yang sekarang saya terapkan.

1. Jangan panik, tetap tenang dan tidak usah gugup, tidak usah takut, semakin panik semakin sulit bernafas, tarik nafas panjang dan terus berdo'a

2. Dengan tenang walaupun badan terasa kaku, fokus dan pilih satu anggota badan untuk berusaha di gerakkan, saya biasanya memilih jari-jari tangan atau kaki.

3. Sebisa mungkin hindari posisi tidur terlentang
Karena ketindihan biasanya terjadi dalam posisi terlentang, pilih posisi miring

4. Berusaha kepalkan tangan
Berusaha mengepalkan tangan cara ini pelan-pelan mengendurkan kelumpuhan yg sedang berlangsung.

5. Berusaha meraih sesuatu yang ada di sekitar, bisa bantal, guling atau selimut

6. Berusaha mengeluarkan suara seperti batuk, teriakkan kecil, atau berdehem
Bernafas senormal mungkin, kendalikan diri dan tetap tenang kemudian usahakan melakukan hal di atas.

7. Langsung Bangun
Bila sudah bisa menggerakkan badan, bangunlah pelan-pelan, atau langsung bangun jika kuat, Cuci muka dan minum air sebanyak mungkin.

   Kalau kejadian Sleep Paralysis sudah bisa dia atasi, tarik nafas panjang, rileks sebentar dan jangan langsung tidur lagi, biasanya saat seperti ini mata terasa berat dan mengajak untuk tidur lagi, kemungkinan Sleep Paralysis akan terulang lagi.

   Sleep Paralysis tidak perlu di takuti, karena bisa di atasi, hindari stress, istirahat bila di rasa sudah lelah, jangan lupa bersih-bersih badan, gosok gigi dan berdo'a sebelum tidur, Alhamdulillah, gangguan Sleep Paralysis saya sudah jauh berkurang, dan meskipun gangguan ini  sesekali masih datang saya sudah bisa mengatasinya, saya sudah berdamai dengan ketindihan setan.






Komentar

(5)
  1. Ada yang bilang kalau ketindihan itu katanya diganggu hantu ya hahaha
    Padahal bisa dijelaskan secara ilmiah.
    Salam hangat dari Jombang

    BalasHapus
  2. Aku pernah ngalamin ini mba. Kukira juga ada setan yang mengganggu, ternyata hal ini dikenal pula secara ilmiah ya.

    BalasHapus
  3. Aku pernah ngalamin ini mba. Kukira juga ada setan yang mengganggu, ternyata hal ini dikenal pula secara ilmiah ya.

    BalasHapus
  4. Aku pernah ngalamin ini mba. Kukira juga ada setan yang mengganggu, ternyata hal ini dikenal pula secara ilmiah ya.

    BalasHapus
  5. ohh...jadi istilah ereup-ereup dalam bahasa ilmiah dikenal sebagai sleep paralyze
    duuh serem juga ya mba

    BalasHapus

Posting Komentar