Ayo Bergerak! Kenali dan Lawan Gaya Hidup Sedentari Kurangi Resiko Penyakit Tidak Menular

Sedentari atau Sedentary dalam bahasa Inggris adalah gaya hidup dimana seseorang kurang melakukan aktivitas, kurang gerak kebanyakan mager, kata Sedentari berasal dari sedere yang artinya duduk. Yup, pelaku gaya hidup ini secara umum memang lebih banyak duduk.

Ayo Bergerak! Kenali Dan Lawan Gaya Hidup Sedentari kurangi Resiko Penyakit Tidak Menular


"Duh, mager nih!" Yup istilah mager beberapa tahun belakangan akrab di telinga kita. Sebelum tahu maksud istilah ini, saya bingung loh..Hmm Mager apa ya? Lagi bikin pagar atau gimana hahahha. Ohh ternyata itu singkatan dari Malas Gerak.

Iyes orang-orang zaman now termasuk saya akrab banget dengan kata mager untuk mengekpressikan rasa malas yang sedang melanda, Istilah yang ternyata merupakan cerminan dari gaya hidup Sedentari.

Gaya Hidup Sedentari

 Hmmm apa itu Sedentari? temennya seni tari kah? Bukan!

Sedentari atau Sedentary dalam bahasa Inggris adalah gaya hidup dimana seseorang kurang melakukan aktivitas, kurang gerak kebanyakan mager, kata Sedentari berasal dari sedere yang artinya duduk. Yup, pelaku gaya hidup ini secara umum memang lebih banyak duduk. Duuh, saya jadi merasa gimana gitu yah, terasa banget kalau gaya hidup ini lekat dengan keseharian saya.


Banyak faktor yang menyebabkan gaya hidup Sedentari. Perubahan pola hidup, pekerjaan, dan kemajuan teknologi seperti keberadaan samrtphone, komputer, aplikasi yang memberi banyak kemudahan, kesenangan, kepraktisan ternyata juga memicu pola hidup Sedentari.

Banyak orang menjadi terlalu fokus dengan gadget, tidur-tiduran menonton TV, anak-anak lebih asyik bermain game atau yang paling umum terjadi adalah banyak orang tidak lagi berjalan kaki dan memilih untuk menggunakan motor meskipun jarak dekat, misalnya sekedar ke Minimarket, sekolah atau kerumah teman yang tidak jauh dari rumah.

Gaya hidup sedentari membuat orang cenderung menjadi pasif secara fisik. Di Indonesia sendiri, menurut data Riset Kesehatan Dasar 2013 kementerian kesehatan ada 24,1% penduduk yang menjalani gaya hidup Sedentari lebih dari enam jam perhari, aktifitas "diam" selain tidur yang juga di tambah dengan pola makan tidak seimbang dan tidak sehat.

Tapi bukan hanya di Indonesia saja loh?! Sedentari saat ini menjadi isu penting dan global, karena terjadi juga di berbagai negara. Gaya hidup ini memang terkesan mudah, nyaman dan enak, tapi ternyata ada banyak penelitian yang membuktikan jika kebanyakan duduk dan kurang aktivitas fisik berhubungan dengan timbulnya masalah kesehatan di masa yang akan datang.

Siapa yang suka susah saat bangun dari tidur atau duduk, badan sakit saat pindah posisi, tangan dan kaki mudah pegal, kram dan sendi berbunyi kereteg-kreteg saat sholat? Nah inilah beberapa efek dari gaya hidup Sedentari, selain itu gaya hidup sedentari berpotensi meningkatkan resiko PTM (Penyakit Tidak Menular) di antaranya: Obesitas, Diabetes, Hipertensi, Sakit Jantung, Stroke, Osteoporosis, Osteoartitis, COPD (Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) atau PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis) yaitu sekumpulan penyakit paru-paru yang menghambat aliran udara ketika menarik napas dan menimbulkan kesulitan bernapas. Kanker dll

Wooho serem banget nggak sih dampak dari gaya hidup Sedentari ini, saya bersyukur banget dapat pencerahan tentang gaya hidup yang namanya baru saya dengar, tapi sering saya lakukan. Ini jadi semacam teguran buat saya untuk mulai mengurangi aktifitas Sedentari, terlebih kepada anak-anak saya.

Hadir dalam sebuah acara bersama Anlene yang sedang mengkampanyekan Gerakan inspiratif "Ayo Indonesia Bergerak" yang mendorong bangsa Indonesia menjadi lebih aktif melawan gaya hidup sedentari. Kampanye ini dilakukan lewat sebuah aksi berlari yang dimulai di Yogyakarta menuju Jakarta, untuk menunjukkan bahwa bangsa Indonesia Mampu bergerak lebih aktif tidak bergaya hidup Sedentari.

Gaya hidup Sedentari ini mengingatkan saya akan kontrasnya perbedaan generasi zaman dulu dengan zaman sekarang. Orangtua zaman dulu banyak yang panjang umur sampai usia lebih dari 80 tahun, masih kuat beraktifitas, dan sehat. Berbeda dengan zaman sekarang umur 40 tahun saja sudah banyak keluhan, sakit di sana sini.

Semakin banyak orang dengan gaya hidup Sedentari tentu akan menimbulkan dampak pada pembengkakan biaya pelayanan kesehatan, membebani keuangan negara, juga akan berpengaruh besar kepada tingkat produktifitas dan pencapaian, target menjadi negara maju akan jauh dari harapan.

Kampanye Anlene Melawan Gaya Hidup Sedentari

Berlangsung 11 April lalu di Rumah Imam Bondjol, kampanye Anlene Ayo Indonesia bergerak dihadiri oleh ibu Rohini Behl, Tehnical Marketing Advisor Fonterra Brands Indonesia, selaku produsen Anlene. Sahabat daring tentu enggak asing ya dengan Anlene, yang sudah dikenal luas sebagi ahlinya nutrisi tulang dan merupakan leader dari brand susu untuk dewasa di Asia.

Acara ini dipandu oleh mba Indy Barends yang kocak aktif, energik dan telah menjadi duta atau brand ambassador Anlene sejak tahun 2007.

Ayo Bergerak! Kenali Dan Lawan Gaya Hidup Sedentari kurangi Resiko Penyakit Tidak Menular

Menurut ibu Rohini, Modernitas saat ini tidak bisa dipungkiri memicu gaya hidup sedentari, sesuatu yang menjadi penghalang bagi kita untuk melakukan yang terbaik dan memiliki kehidupan yang lebih baik.

"Ayo Indonesia Bergerak" adalah sebuah kampanye yang dilakukan sebagai komitmen Fonterra dalam mendukung GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) yang di dalamnya terdapat anjuran untuk aktif melakukan aktifitas fisik atau bergerak, dan memang salah satu cara melawan gaya hidup sedentari adalah bergerak.

Ayo Bergerak! Kenali Dan Lawan Gaya Hidup Sedentari kurangi Resiko Penyakit Tidak Menular

Seperti yang diungkapkan oleh Dr. Ade Jeanne L Tobing, SpKO dokter spesialis kedokteran olahraga dari Perhimpunan Spesialis Kedokteran Olahraga yang menjadi narasumber acara ini.

Aktif bergerak akan memberi dampak kesehatan pada sistem musculoskeletal manusia. Bergerak terbagi dalam tiga bentuk: 

  • Aktifitas fisik, yaitu gerakan tubuh yang terjadi akibat kontaksi otot dan rangka tubuh yang menambah pengeluaran energi diatas level dasar dan meningkatkan kesehatan, seperti misalnya melakukan pekerjaan rumah tangga pada ibu-ibu, belanja, berjalan.
  • Latihan fisik, kegiatan bergerak yang direncanakan terstruktur dan berulang dengan tujuan memelihara serta meningkatkan kebugaran fisik seperti latihan berenang, jogging, bersepeda dll 
  • Olahraga, ini adalah kegiatan yang melibatkan aktifitas fisik dan latihan fisik, memiliki aturan dan tujuan yang hendak dicapai dan mengunggulkan keterampilan spesifik yang biasanya bersifat kompetitif.
Aktif bergerak akan berdampak pada kesehatan jantung dan pernafasan, kemampuan jantung dan paru-paru dalam memompa dan menghantar oksigen dan darah akan meningkat. Badan kita juga akan menjadi lentur, dan ROM atau Range Of Motion akan memiliki lingkup dan jangkauan gerak sendi yang penuh, bermanfaat mencegah cedera, membuat badan relaks, dan memperbaiki sirkulasi lebih nyaman. Yang tak kalah penting adalah badan menjadi kuat karena kekuatan massa dari otot, tulang dan rangka bertambah.

Lalu seperti apa sih idealnya gerak dalam aktifitas fisik, latihan fisik, dan olahraga sebaiknya dilakukan?
Sebagai ibu rumah tangga yang merasa banget nih jam kerjanya nggak berbatas, saya merasa banget banyak kurang gerak secara maksimal, melakukan pekerjaan sebatas menunaikan kewajiban, jadi agak-agak bingung menentukan klasifikasi aktifitas dan latihan fisik yang tepat.

Di acara ini kami para peserta mendapatkan panduan bagaimana caranya tetap melakukan aktifitas dan latihan fisik dengan cara efektif, yang mampu meningkatkan dan memelihara kesehatan. Latihan yang dicontohkan bisa dilakukan di mana saja di dalam rumah, baik itu saat di ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, tempat tidur, bahkan di dapur.

Trik Aktifitas+Latihan Fisik


Ayo Bergerak! Kenali Dan Lawan Gaya Hidup Sedentari kurangi Resiko Penyakit Tidak Menular
Ayo Bergerak! Kenali Dan Lawan Gaya Hidup Sedentari kurangi Resiko Penyakit Tidak Menular

Pada kategori ringan, aktifitas fisik adalah kurang dari 150 menit/minggu, sedang 150-300 menit/minggu dan berat adalah lebih dari 300 menit/minggu. Disarankan untuk melakukan aktifitas fisik secara teratur dengan frekuensi 5 kali/minggu waktu 30-60 menit setiap hari, ini cukup untuk memelihara serta meningkatkan kesehatan.

Selain itu kita bisa mengetahui apakah kita telah melakukan gaya hidup Sedentari dari langkah yang kita lakukan setiap hari, apabila kurang dari 5000 langkah berarti sudah masuk kategori gaya hidup Sedentari, gaya hidup yang aktif idealnya memerlukan 10.000 langkah setiap harinya. Makanya melangkah atau berjalan kaki adalah cara paling simpel dalam menjadikan hidup aktif bergerak.

Ayo Bergerak! Kenali Dan Lawan Gaya Hidup Sedentari kurangi Resiko Penyakit Tidak Menular

Lalu bagaimana nih bagi yang memiliki pekerjaan dengan aktifitas lebih banyak duduk dan kurang gerak, mematut di cubicle, meja kerja dan layar komputer, tidak sempat melangkah kemana-mana. Dokter Ade mengatakan untuk tetap lakukan aktifitas fisik, bagaimanapun situasinya latihan seperti gambar di atas juga bisa dilakukan di kantor..

Paksakan diri untuk bergerak minimal 30 menit, kalau bisa jalan ke tempat yang dekat-dekat jalan! Pilih naik tangga daripada eskalator, atau dengan melakukan latihan strectching, lari-lari di tempat, latihan mengangkat beban dengan benda-benda yang ada si sekitar meja kerja. Selain itu jadwalkan untuk latihan fisik setidaknya seminggu sekali, misalnya dengan berenang, aerobik, fitness, yoga, jogging atau bersepeda keliling komplek perumahan.

Ayo Bergerak! Kenali Dan Lawan Gaya Hidup Sedentari kurangi Resiko Penyakit Tidak Menular

Kampanye "Ayo Indonesia Bergerak" menjadi spirit yang penting dalam memberi semangat bergerak, maklum ya kan kadang-kadang orang enggan bergerak sendiri, tetapi ketika bergerak bersama-sama rasanya akan berbeda. Menurut Mba Ines Yumahana Gulardi Senior Nutrition Manager Fonterra Brands Indonesia, inilah yang diharapkan oleh Anlene, menularkan semangat bergerak secara serentak.

Ayo Bergerak! Kenali Dan Lawan Gaya Hidup Sedentari kurangi Resiko Penyakit Tidak Menular
                         
Selain bergerak, kunci gaya hidup sehat adalah dengan pola makan sehat seimbang, sebagai bagian dari pola makan yang seimbang, Anlene memiliki formulasi Move Max yang mengandung gizi yang dapat membantu menjaga kekuatan kesehatan tulang sendi dan otot sehingga kita dapat bergerak aktif melawan gaya hidup sedentari.

Ayo Bergerak! Kenali Dan Lawan Gaya Hidup Sedentari kurangi Resiko Penyakit Tidak Menular

Oiya, kita juga bisa nih mengikuti kampanye Ayo Bergerak yang mengajak Indonesia bergerak estafet berlari atau bersepeda dari Yogyakarta dan akan tiba 22 April ini di Jakarta. Selama kurang lebih dua minggu sejak tanggal 8 April, berbagai komunitas olahraga melewati 25 titik tempat pergantian peserta. 

Di Berbagai kota besar yang dilalui  banyak kegiatan seru yang menginpirasi masyarakat untuk bergerak. Di Jakarta "Ayo Indonesia Bergerak" akan dipusatkan di Lapangan Parkir Selatan Gelora bung Karno. Ayo kita dukung bersama gerakan ini lawan gaya hidup sedentari mengurangi resiko penyakit tidak menular.



Komentar

(2)
  1. Aku juga minum Anlene mba dari kecil. Terbukti sangat baik untuk tulang

    BalasHapus
  2. Ibuku minum anlene yg coklat mba, dan tahun lalu kami pernah ikutan event anlene di senayan.. Semoga acara yang diselenggarakan anlene makin banyak dan tersebar luas amin 😄

    BalasHapus

Posting Komentar