Situasi pandemi saat ini mengubah banyak hal, termasuk kebiasaan makan. Siapa nih diantara teman-teman pembaca, sahabat daring yang frekuensi makannya jadi lebih sering karena kelamaan di rumah aja?
Nah, hal ini juga terjadi pada saya dengan keluarga. Karena pandemi ini, sekarang aktivitas memasak di dapur jadi makin sering, anak-anak dan suami sepanjang hari di rumah, otomatis dari sarapan sampai makan malam, di rumah.
Tidak heran kalau saya jadi sering kehabisan ide dan bingung masak apa hari ini? Menjelajah sosial media akhirnya jadi salah satu solusi saya. Dari portal resep online hingga youtube saya mendapatkan banyak sekali referensi untuk mencari resep masakkan.
Asyik mencari resep baru, banyak jenis dan menu makanan Indonesia yang ternyata belum banyak saya tau dan cicipi.
Terbentang dari Sabang sampai Merauke wajar banget rasanya jika menyebut Indonesia adalah surganya makanan enak. Selain rasanya yang dijamin enak, variasi makanan yang kita punya juga sangat banyak.
Ragam makanan Indonesia, gambar; dokpri |
Hanya untuk menu sambal saja kita punya ratusan jenis sambal, setiap tempat di Indonesia punya sambal andalan masing-masing. Pun pisang goreng yang terkesan sesederhana "pisang yang di goreng", ada banyak sekali macamnya loh!? ada pisang goreng kalimantan, pisang goreng batam, pisang goreng jawa, dan lain-lain. Intinya, setiap daerah punya makanannya masing-masing.
Kelezatan masakkan Indonesia juga tidak hanya berlaku untuk warga lokal saja, masakkan Indonesia juga diakui enak oleh orang asing. Banyak masakan asli Indonesia yang terkenal di dunia, salah satunya rendang, yang pernah masuk dalam daftar World Best Food versi CNN.
Selain itu ada juga tempe yang kini sudah menjadi makanan global, diproduksi dan dikonsumsi banyak negara. Super food asli Indonesia ini menjadi salah satu referensi makanan sehat, terutama untuk para vegetarian.
Tempe. Gambar;Pixabay |
Bangga Makanan Indonesia
Kenikmatan makanan Indonesia lainnya juga bisa dilihat dari banyaknya chanel youtube reaction yang mengulas makan-makan masakkan khas Indonesia ketika mereka berkunjung.
Ada juga vlogger diaspora indonesia, mix family, keluarga campuran, perempuan Indonesia yang menikah dengan orang asing membagikan keseharian memasak masakan Indonesia untuk keluarga mereka.
Teman-teman pembaca, sahabat daring, terutama para moms, saya yakin kenal atau tau juga dengan beberapa channel vlog seperti Kimbab Family, Inces Bolang, Bnay Channel, atau Dobson Family.
Ya! Efek mencari resep masakkan juga, akhirnya saya terbawa algoritma youtube hingga membuat saya mengunjungi dan subscribe beberapa channel diatas.
Memberikan banyak wawasan baru, senang sekali melihat kelihaian ibu-ibu Indonesia memasak. Bak melihat dapur indonesia di luar negeri, ini juga membuka mata saya betapa makanan Indonesia ternyata bisa sangat membanggakan.
Sedikit informasi, Kimbab Family adalah vlog yang dikelola oleh Teh Gina Selvina, mojang bandung yang menikah dengan pria korea, dan memiliki tiga anak, seru sekali melihat keseruan keluarga ini di dapur.
Kimbab Family; Youtube |
Inces Bolang adalah vlogger asli betawi yang menikah dengan bule belanda dengan satu anak, yang berbagi kegiatan masak dan menjualnya kepada tetengganya, vlog ini juga menarik karena secara terbuka biasanya akan diinformasikan berapa harga, modal, dan, keuntungan jualan masakkan hari itu.
Sementara itu, Bnay, adalah perempuan keturunan batak, tinggal di Kanada. Channelnya banyak membagikan kegiatan masak bersama suaminya yang asal Jerman, kemudian mereka mengundang teman-temannya untuk makan-makan bersama.
Dobson Family adalah channel yang dikelola ibu Nikmatul Rosidah yang menikah dengan pria Kanada, Ibu ini cekatan dan kreatif banget mengolah masakan, keluarga Dobson sebelumnya tinggal di Hongkong dan kini pindah ke Kanada.
Waktu seolah nggak berasa setiap kali saya menonton vlog-vlog ini, selalu ada saja kisah menarik dari setiap masakkan yang diolah. Meski menikah dengan orang asing ternyata tidak membuat mereka lupa dengan asal-usul dan jati diri Indonesia, terutama makanannya.
Satu hal yang jadi sorotan tentu respon dan reaksi mereka yang menikmati masakan. Keluarga, anak-anak, suami, tetangga, teman-teman, sampai ayah dan ibu mertua. Waahh, ini beneran bikin saya takjub!
Menyadarkan saya kalau masakan yang sering saya anggap biasa saja ketika saya buat di rumah, ternyata istimewa. Nasi uduk, orek tempe, bakwan jagung, sayur lodeh, semur, ceker ayam, nasi goreng atau menu makanan ala warteg itu ternyata keren!
Apresiasi juga salah yang yang sering terdengar ketika melihat mereka makan duduk bersama di meja makan.
Wow! sepertinya ini masak berat, susah payah ya membuatnya!?
Masakkannya enak, kalian (orang indonesia) terpikir untuk membuat makanan seperti ini. Hebat!
Terimakasih sudah memasak makanan seenak ini, ini pertama kali aku makan ini! Dan waahh! (tidak bisa berkata-kata)
Terbaik! Tapi bagaimana membuatnya? Apakah kamu kesulitan mendapat bahan-bahannya, Saya harap ini mudah didapat di sini!?
Tentu ini komen yang membahagiakan yah, tiada yang lebih membahagiakan buat siapapun yang masak, kalau masakkannya dibilang enak.
Satu hal yang biasanya diungkap juga adalah, ternyata untuk mendapatkan bahan-bahan pangan asli Indonesia di luar negeri tidak mudah, jika tidak ada bahan masakkan asli indonesia, biasanya diganti dengan bahan lain, tidak heran jika rasanya jadi tidak auntentik.
Bahan pangan lokal indonesia biasanya tersedia di toko-toko asian mart, namun pada umumnya bahan yang ada lebih banyak berasal dari negara tetangga, Thailand atau Malaysia daripada Indonesia. Sebagai negara serumpun kita memang mempunyai banyak persamaan dalam bumbu dapur dan bahan pangan.
Dapur Indonesia Mendunia
Bicara tentang ketersediaan bahan pangan dan bumbu dapur, saya jadi teringat pengalaman ketika beberapa tahun lalu traveling ke India dengan rombongan yang salah satunya berasal dari Thailand.
Ketika kami berbincang soal makanan, dengan bangganya teman saya ini berkata dia sangat bersyukur karena tidak pernah kesulitan mencari makanan saat berkunjung kemanapun di luar negeri. "Dapur kami tersebar di seluruh dunia" Thai Food ada di mana-mana, di setiap toko asian mart kami punya semua yang dibutuhkan!"
Makanan bisa menjadi sumber kebanggan sebagai bangsa. Makanan mencerminkan identitas budaya dan dapat menciptakan batas-batas antar budaya, makanan juga menjadi salah satu cara paling dasar dan umum dalam adaptasi dan akulturasi budaya.
Sebaran restoran dan toko bahan pangan lokal indonesia pada skala internasional mungkin belum sebanyak restoran china atau thailand, tetapi kita sudah punya modal, ragam menu masakkan yang menjanjikan untuk dikenalkan, dikembangkan dan dinikmati oleh lebih banyak orang di seluruh dunia.
Dapur Indonesia juga punya peluang, tinggal ditindak lanjuti dengan upaya konkret dan kerja sama banyak pihak, baik pemerintah juga pelaku usaha, termasuk petani di dalamnya.
Bahan Pangan dan Ketahanan Pangan
Terciptanya aneka ragam jenis masakan dan makanan Indonesia tidak lepas dari keanekaragaman bahan pangan yang kita punya, tanaman sumber pangan seperti padi, sagu, cabai, bawang, kacang, jagung, singkong, umbi, dan masih banyak yang lainnya, bisa tumbuh dengan baik di Indonesia.
Merupakan negara terkaya kedua di dunia dalam hal keanekaragaman hayati dan memiliki 77 jenis pangan sumber karbohidrat, 75 jenis pangan sumber protein, 26 jenis kacang-kacangan, 228 jenis sayuran, serta 389 jenis buah-buahan kita patut bersyukur dengan sumber makanan berlimpah.
Dengan populasi terbesar ke empat di dunia, lebih dari 250 juta jiwa penduduk membutuhkan pemenuhan bahan pangan. Ini adalah satu tugas berat negara, mengatur, mengelola segala sumber daya untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan pangan.
Pangan sebagai sumber utama kehidupan manusia punya fungsi vital untuk keberlangsungan hidup dan peradaban. Bukan hanya Indonesia yang memiliki concern soal ini.
Semua negara di seluruh dunia memiliki kepentingan yang sama dalam hal ini. Memiliki ketahanan pangan dan memastikan ketersediaan pangan di negara masing-masing.
Ketahanan pangan berkorelasi dengan permasalahan lain terutama yang berhubungan dengan kesehatan, ketahanan pangan yang kurang dapat menyebabkan masalah mal nutrisi, gizi buruk, dan stunting.
Lebih dari itu, permasalahan ketahanan pangan juga bisa menjadi isu tingkat tinggi dalam hal sosial politik. Gonjang-ganjing elite politik hingga rakyat biasa, alurnya dapat berkembang hingga menjadi persoalan kemananan nasional.
Hal ini sudah kita alami berulang, ketika terjadi kelangkaan, naiknya harga cabai atau hilangnya tempe di pasaran, semua heboh, panik! Ini belum beras, nggak kebayang sih ya kacaunya.
Ketahanan pangan berarti berkaitan langsung dengan kesiapan produksi pangan, bagaimana kesiapan dari petani hingga industri, kesiapan pengolahan, sebelum panen dan pasca panen, juga efisiensi rantai pasok dan distribusi.
Ketahanan pangan adalah situasi yang terjadi ketika semua orang, setiap saat, memiliki akses fisik, sosial dan ekonomi ke pangan yang cukup, aman dan bergizi yang memenuhi kebutuhan diet dan preferensi makanan untuk hidup aktif dan sehat.
Namun, diterpa bayang-bayang pandemi, krisis pangan menghantui, belum lagi adanya pemanasan global yang mengubah iklim dan siklus cuaca, serta isu lain seputar kelestarian lingkungan. Ketahanan pangan menjadi permasalahan krusial yang harus diantisipasi.
Diversifikasi Pangan, Kunci Ketahanan pangan
Tipikal orang Indonesia, merasa belum makan, kalau belum makan nasi. Makan nasi adalah bagian dari budaya kita. Memakannya dengan bermacam jenis lauk daging, makanan laut, atau sayuran.
Padahal, selain nasi, banyak ragam bahan pangan lokal lain yang apabila dikonsumsi setara dengan nasi, dan sama seperti nasi, bisa dimakan dengan lauk lainnya, ada; singkong, sagu, ubi, sukun, talas.
Hal ini juga yang saat ini menjadi perhatian pemerintah saat ini, bagaimana mengubah pola konsumsi masyarakat untuk tidak terpaku hanya pada satu jenis makanan saja, salah satunya dengan Diversifikasi Pangan.
Diversifikasi pangan adalah kunci ketahanan pangan, ini adalah upaya untuk mendorong masyarakat memvariasikan makanannya, sehingga tidak terpaku pada beras saja.
Diversifikasi pangan difokuskan kepada enam pangan lokal sumber karbohidrat non beras diantaranya ubi kayu, jagung, sagu, pisang, kentang dan sorgum.
pangan difokuskan kepada enam pangan lokal sumber karbohidrat non beras yakni ubi kayu, jagung, sagu, pisang, kentang. dan sorgum.
Selain itu upaya diversifikasi pangan yang dilakukan juga tidak hanya fokus terhadap jenis makanannya, namun juga bagaimana makanan tersebut dihasilkan dan diolah dengan menerapkan konsep sustainable food, makanan berkelanjutan.
Sustainable Food
Sustainable food merupakan konsep produksi bahan pangan, serat, atau produk hewani serta nabati lain yang diolah dengan kiat khusus untuk menjaga lingkungan, kesehatan masyarakat, kesehatan, dan kesejahteraan hewan. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga agar nantinya bahan pangan tersebut tetap tersedia dan melimpah bagi generasi mendatang.
Sustainable food biasanya dilakukan secara organik dan ramah lingkungan. Dengan sustainable food, dari mulai proses ditanam awal hingga panen lalu diolah dan dimasak memasak semuanya sebisa mungkin memanfaatkan seluruh bagiannya, bahkan kulitnya, hingga tak tak menyisakan limbah.
Jika kita mampu mengubah kebiasaan, dengan variasi makanan selain nasi, akan membuka jalan bagi pangan lokal kita diperhitungkan, sebagai bahan pangan pengganti beras di dunia internasional. Variasi masakkan kita juga akan makin berkembang, dan membuat dapur indonesia jadi lebih dikenal dunia.
Referensi: Kompas.com "Diversifikasi Pangan, Kementan Fokus 6 Komoditas Lokal Non Beras"
Katadata.co.id "Pengembangan Keanekaragaman Pangan Indonesia Meningkat"
BKP (Bahan Ketahanan Pangan) bkp.pertanian.co.id
Iya pangan lokal kita beragam ya jangan sampai tergeser dengan makanan dari luar negeri
BalasHapusmakanan indonesia tuh buat aku paling nikmat karena rasanya kaya banget dan ragamnya juga banyak :)
BalasHapusBangga bangeett dan super bersyukur tinggal di Indonesiaaaa
BalasHapusbahan pangan beragam dan hampir semua saya sukaaaa
apapun kuliner khas Indonesia sungguh endeusss, dan diverse bgt
Bahan pangan di Indonesia melimpah dan kuliner jg beragam ya, bahkan wisata kuliner bertebaran di sepanjang jalan dr ujung Timur hingga Barat Indinesia. Semoga semkin beragam jg kuliner yg mendunia.
BalasHapusKalau ngomongin makanan, Indonesia gak ada habisnya. Hampir semua tanaman di Indoneska bisa diolah sampe gedebok pisang aja bisa disulap jadi camilan enak. Karena Indonesia punya banyak daerah, apa yang disajikan kadang terlihat aneh, kudi dicicipi dulu biar tau rasanya
BalasHapusIndonesia memiliki beragam pangan yang sangat banyak ya, Mbak. Aku juga suka makan tempe dan singkong. Paling suka masak tempe goreng dan kolak singkong. Selain beragam maka makanan Indonesia juga enak dan lezat.
BalasHapusJadi terbayang-bayang hasil bumi Indonesia.
BalasHapusAda banyak sekali sebenarnya yaa.. Sustainable food ini, hanya kebiasaan kita yang belum dirubah untuk mengganti makanan pokok yang selama ini kita konsumsi sehari-hari.
Ada perasaan, gak kenyang kalau belum makan nasi.
Saking banyaknya jenis makanan di Indonesia, aku paling baru nyoba sekitar 20% kali, yaaa. Hahaha. Tiap traveling ke luar kota juga aku selalu usahakan mencari kuliner khas di daerah tersebut. Bangga banget dengan keragaman pangan yang dimiliki negara kita, Mbak. Apalagi semakin banyak yang mengenalkannya pada dunia. Haduhh makin bangga.
BalasHapuspangan lokal dari Indonesia beragam. Sebenarnya makanan asia termasuk Indonesia itu lebih unggul dari makanan barat, karena dari segi flavour lebih beragam dan kaya akan rempah-rempah
BalasHapusBenar sekali kak, Indonesia kaya akan pangan lokal sdh mulai mendunia, seperti tempe dan ini sdh didapat di berbagai negara.
BalasHapusIndonesia itu kaya akan rempah ya, makanya aku suka banget makanan yang banyak bumbunya dibandingkan masakan bening. Tiap daerah juga punya rempa-rempah yang khas. Harus bangga ya dengan keanekaramagan pangan lokal Indonesia
BalasHapusAku suka nonton Kimbab Family, kenalnya dari channelnya Hansol. Suka nonton Dobson juga krn, anak2nya ganteng dan cantik2.
BalasHapusBelum pernah nonton 2 lainnya.
Keren juga sih kontennya ya sering dapat info baru, selain soal masakan jg.
Itu diaa... bener banget kalau ada yang bilang belum makan kalau belum makan nasi hehehe... Padahal sumber karbohidrat banyak banget ya tersedia di Indonesia. Bangga deh misal masakan Indonesia mendunia gitu. Salut dengan para pemilik channel yang mempopulerkan menu khas Indonesia ke luar negeri.
BalasHapusAku lagi belajar masak bahan bahan lokal dengan resep nusantara karena suami sukanya memang menu Indonesia banget. Awalnya terintimidasi karena rempahnya banyaaaaak, tapi hasilnya nikmat sebanding bangetttt!
BalasHapusIndonesia itu negara kaya dan sangat indah kebayang kalau pengelolaan optimal bisa jadi negara yang besar deh....
BalasHapusKeanekaragaman pangan Indonesia itu luar biasa, begitu pula dengan cara memasak dan penggunaan bumbu rempah-rempahnya. Perasaan udah ke mana-mana, tapi sering masih takjub kalo nemu makanan khas suatu daerah gitu untuk pertama kalinya
BalasHapusemang rendang dan sambal indonesia itu nggak ada yang ngalahin ya mba. sekalipun ke luar negeri pasti selalu terngiang nih di kepala kita heehehe
BalasHapusAlhamdulillah ya, kita tinggal di negeri yang punya kekayaan alam berlimpah, kulinernya pun beragam. Dari yang berbumbu komplit seperti rendang, sampai yang berbumbu sederhana macam tempe goreng, semua enak. Soto aja banyak ragamnya, dari Coto Makassar, Soto Sokaraja, Soto Betawi, Soto Pekalongan, banyak macamnya.
BalasHapusAku sekarang sedang berusaha mengganti nasi dengan karbohidrat yang lain, seperti ubi, singkong, dan jagung. Tapi memang perlu penyesuaian, karena satu keluarga aja beda-beda seleranya. Anakku yg kedua misalnya, belum makan namanya kalau belum kemasukan nasi. Wkwkw..
Ketahanan bahan pangan merupakan salah satu wujud kebersamaan dan selalu berusaha untuk melakukan yg terbaik. Btw saya juga mulai mengurangi bahan pokok nasi dan mencoba alternatif bahan pangan lain.
BalasHapusaku juga kadang browsing dulu untuk menemukan ide masak. Di rumah sering juga masak umbi umbian, tapi buat cemilan sih...
BalasHapusbener mba, pangan di indonesia ini sangat banyak dan beragam. baca tulisan ini aku malah jadi pengen kuliner dan wisata lokal ^^ aku sejak hamil muda ini baru coba umbi-umbian lagi, soalnya perutku belum bisa terlalu akrab dulu sama nasi XD hehe..
BalasHapusBener, sumber pangan indonesia buanyak banget. Jadinya masakan pun nggak monoton ya mbak, semua bisa diolah dan padupadankan .. jadi pengen makan nasi padang nih hahaha
BalasHapusaku suka banget tempe dan tahu, makan itu seminggu aku ga akan bosen :D
BalasHapus