Kuliah Bukan Mimpi Lagi

Kuliah adalah salah satu cita-cita terpendam saya, sayangnya selepas sekolah menengah atas, banyak faktor yang tidak memungkinkan bagi saya untuk bisa melanjutkan kuliah lagi. Sampai akhirnya saya menikah dan mempunyai anak. Hingga akhirnya keinginan untuk kuliah datang lagi. Bukan hal yang mudah ketika saya memutuskan untuk kuliah di usia yang tidak muda lagi di tambah hiruk pikuk pekerjaan ibu rumah tangga, yang mungkin (terlihat) enteng tetapi ternyata luar biasa melelahkan dan sibuk sekali.

Kuliah Bukan Mimpi Lagi

 Hal pertama yang saya pikirkan adalah dimana saya akan kuliah dan jurusan apa yang harus saya ambil? Setelah mencari informasi dari berbagai sumber, memilih tempat universitas ternyata tidak mudah. Banyak kriteria yang harus di pertimbangkan, mengingat situasi dan kondisi yang paling sesuai dan pas adalah Univeritas Terbuka (UT) Dan akhirnya saya bulatkan tekad dan mengambil keputusan untuk kuliah di UT. Sebenarnya sudah sejak lama saya disarankan untuk kuliah di UT, karena kuliah di UT tidak di batasi umur, jarak, fleksibel dan biayanya sangat terjangkau. Yang terpenting ada niat dan kemauan untuk belajar dan berusaha. 



Yaa secara banyak yang bilang kuliah di UT itu gampang masuk, susah lulusnya keluar (hmmm.. ini yang membuat saya ragu) Jadi apabila kurang motivasi, kemauan, niat dan usaha yang kuat akan sulit menjalani proses belajar di UT, padahal untuk soal ini mah! semua juga akan terasa sulit yah kalau kurang kemauan dan usaha. 



Kuliah di UT memang sangat di tuntut untuk bertanggung jawab, disiplin terhadap diri sendiri, hampir semua proses pembelajaran dilakukan secara mandiri, meski begitu nggak perlu ragu, UT bukan kampus abal-abal, jadi nggak bisa main-main, apalagi pakai cara ekspress asal mendapatkan ijasah seperti yang sedang marak di beritakan. Kuliah di UT sangat di pertangunggung jawabkan karena ijasah yang di dapatkan setara dengan perguruan tinggi negeri. 

     Belajar sebenarnya tidak harus dengan kuliah, di era teknologi saat ini kita bisa belajar darimana saja, hanya saja sepertinya ada kesan dan perasaan tersendiri jika kita mampu menempuhnya melalui jalur yang formal.

Saya ingin mewujudkan mimpi saya menjadi nyata. Mimpi saya adalah tanggung jawab saya, maka saya yang wajib mengusahakan perwujudannya. Saya tak akan membebankan mimpi saya kepada anak-anak saya. Sebagai orangtua sudah selayaknya menghantarkan anak-anak kita ke gerbang impiannya. Tapi jika kitapun mempunyai mimpi mengapakah tidak kita mewujudkannya juga? Tidak ada kata terlambat untuk belajar dan berusaha.


     Tulisan ini sebenarnya saya niatkan untuk memotivasi diri saya sendiri agar tetap konsisten dan semangat menjalani perkuliahan. Just info saat saya memberanikan diri mendaftar kuliah saya sedang hamil anak keempat saya (saat saya menulis ini baby saya sudah berusia 2 bulan) saat ini saya baru memulai perkuliahan semester satu. Senangnya perkuliahan di lakukan dengan cara tutorial online, jadi untuk saya yang tidak bisa mobile, belajar di UT benar-benar menjadi solusi. Semoga saya bisa menjalani impian saya dengan lancar tanpa halangan berarti kedepannya.


Komentar

(2)
  1. Oalah, Ini Mbak Nunu yang sekelas sama saya waktu UAS kemarin tho...

    Hhihihi, Salam kenal di Blogger mbak! :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam mba Khoirina..semoga lulus yaa semester ini..he..he..

      Hapus

Posting Komentar