32 Tahun Universitas Terbuka, Kerja Nyata Meningkatkan Sumber Daya Manusia Indonesia

tiga puluh dua tahun, empat windu perjalanannya UT telah berkontribusi dan bekerja nyata dalam membangun negeri melalui pendidikan, dengan motto "Making Higher Education Open To All" UT berhasil membuka pintu kesempatan seluas-luasnya untuk mereka yg ingin mengenyam pendidikan tinggi seperti saya. Berbekal ilmu yang di pelajari di UT jutaan alumni UT sudah terjun di masyarakat, mengamalkan ilmunya, bersinergi untuk membangun negeri ini.

32 Tahun  Universitas Terbuka, Kerja Nyata Meningkatkan  Sumber Daya Manusia Indonesia


Pernah mendengar tentang Universitas Terbuka? Kalau sudah alhamdulillah, kalau belum pernah, nggak apa-apa juga sih!? Nah, melalui postingan ini saya ingin memberikan sedikit banyak juga ding informasi tentang Universitas Terbuka atau UT.

Ceritanya bulan Juli lalu saya menghadiri acara wisuda kelulusan SMP anak saya yang dilangsungkan di gedung Universitas Terbuka Convention Centre (UTCC) Pondok Cabe, Pamulang. Melihat gedung nya yang megah berada di area kampus dan kantor pusat UT (Universitas Terbuka) yang sangat luas, nyaman dan asri. Secara spontan anak saya bertanya "...UT kan tempat ibu kuliah yah? "Iya! jawab saya. "...Terus kenapa ibu nggak pernah datang ke kampus yang keren begini?" Ia bertanya lagi. Hmmm...Saya jadi greget sekaligus bingung harus jawab apa ya..?

Suasana kampus dan kantor pusat UT tidak berbeda seperti kampus universitas ternama lain, megah, bagus, luas dan asri, karena belum pernah hadir di kelas secara real, saya cukup senang dan bangga mengetahui kalau kampus saya secara fisik keren. Yaa!? Maklum saya kan memang tidak pernah ngampus, saya masih bisa wara-wiri dan beraktivitas seperti biasa tanpa di pusingkan jadwal kuliah ke kampus. Sebagai mahasiswa UT hampir semua kegiatan perkuliahan mulai dari registrasi dan belajar di lakukan mandiri secara online.

Itulah sekilas gambaran kampus UT tempat saya kuliah, iya! Saya yang sudah emak-emak begini dengan pedenya*krik* memutuskan untuk kuliah. Jurusan yang saya ambil adalah FISIP Ilmu Komunikasi. Memang bukan tanpa alasan. Kuliah adalah salah satu impian saya yang nyaris terkubur. Hingga suatu ketika impian ini hidup kembali, efek dari kandasnya peluang saya mendirikan lembaga keterampilan khusus perempuan, karena ketiadaan ijazah S1 sebagai syarat pengajuan izin pendiriannya. ^hiks^

Every morning you have two choices: Continue to sleep with dreams OR wake up chase your dreams THE CHOICE IS YOURS

Alih-alih kecewa dan sedih saya memilih untuk "bangun dari tidur" dan mulai megejar impian saya, baca dulu dong yah plis Kuliah Bukan Mimpi Lagi 

Say!? "Ngapain sih repot-repot kuliah, Bill Gates dan Mark Zuckerberg saja bisa sukses walupun nggak kuliah.." Demikian seloroh seorang teman, ya walaupun sedikit menohok, positif thingking aja deh! Saya anggap itu bentuk perhatian. Mungkin dia kesal karena saya sudah jarang hadir di acara yang nggak terlalu penting dengan alasan belajar. *alasan ampuh

Mengatur dan menyeimbangkan waktu belajar (maklum otak sudah karatan, lama tidak di pakai mengunyah buku pelajaran*eh) dengan urusan pekerjaan rumah, tempat usaha, anak-anak, suami dan printilan lainnya membuat saya sok sibuk. Memang saya bisa beraktivitas seperti biasa tetapi ternyata ini memang bukan perkara mudah dan pepatah "If there's a will there's a way~ Di mana ada kemauan di situ ada jalan, benar-benar berlaku untuk saya. *it's true! Apalagi di setiap masa-masa menjelang ujian, alhamdulillah ada saja hal yang memudahkan dan meringankan langkah, hingga akhirnya sampai juga saya saat ini di semester ketiga.

Apa yang di katakan teman saya bisa jadi benar. Kuliah atau pendidikan tinggi bukan satu-satunya faktor penjamin kesuksesan seseorang. Banyak sekali komponen yang di perlukan untuk sukses. Karakter, attitude, lingkungan, experience dan pendidikan bisa jadi penentunya. 

Bicara pendidikan khususnya pendidikan tinggi, tentu saja bukan sebatas gelar atau atribut, tetapi pendidikan yang mampu mengubah dan meningkatkan kualitas pribadi dan hidup seseorang menjadi lebih baik. Dengan pendidikan tinggi pembangunan SDM (Sumber Daya Manusia) menjadi lebih terarah. Dan Universitas Terbuka sudah membuktikannya.

Setelah belajar di UT saya merasakan benar banyak perubahan yang  terjadi hingga bisa survive. Maklum saja, kuliah di UT, meskipun memang tidak perlu ke kampus tetapi tidak bisa di anggap remeh, belajar mandiri tanpa ada teman belajar agak membosankan, jadi melawan rasa malas itu perjuangan sekali.

Bukan berarti dengan belajar sendiri semua terasa mudah dan bebas. Belajar di UT justeru harus menghindar dari kata santai dan konsisten dengan semangat. Manajemen waktu yang baik harus di atur dengan benar. Membutuhkan komitmen, konsistensi dan motivasi yang lebih kuat untuk menjalaninya.

Banyak yang bilang kuliah di UT itu gampang masuk susah lulus, dan sangat sulit untuk bisa mendapat nilai bagus di UT. Namun menurut saya (begitu di jalani) semua kembali lagi kepada komitmen. Faktanya, apapun itu! jika seseorang tidak tegas menjalani komitmen kemungkinan untuk berhasil akan sangat kecil.

32 Tahun  Universitas Terbuka, Kerja Nyata Meningkatkan  Sumber Daya Manusia Indonesia


Karena perkuliahan di lakukan secara jarak jauh dan lebih banyak di lakukan secara online, saya nggak aneh jika kuliah di UT bagi sebagian orang mungkin terkesan tidak prestisius dan sangat biasa. Tapi percaya deh! Anggapan ini pasti akan terpatahkan begitu masuk ke dalam lingkaran UT. UT bukan kampus biasa, melainkan extraordinary university. 

Dengan lebih dari lima ratus ribu mahasiswa, bahkan pada masa registrasi ke satu tahun 2016 ini 299,317 orang terdaftar sebagai mahasiswa baru. Ternyata banyak temannya yah! meskipun "tidak terlihat".

Mahasiswa UT biasanya berkomunikasi dalam forum tutorial online, sosial media atau dalam perkuliahan yang memerlukan tatap muka.

 Dengan mahasiswa sebanyak ini sah dong ya kalau UT layak di sebut sebagai salah satu universitas terbesar di Indonesia.

Kantor UPBJJ (Unit Program Belajar Jarak Jauh) UT tersebar di semua provinsi, dan memiliki beberapa perwakilan di luar negeri.

Sistem belajar jarak jauh UT yang menuntut kedisiplinan tingkat tinggi, di dukung oleh dosen yang berpengalaman, dengan sistem IT yang yang canggih dan modern, Menjadikan UT bukanlah universitas sembarangan apalagi abal-abal. Ijazah yang di terbitkan UT setara dengan universitas negeri lain di Indonesia.

Sudah 1,3 juta orang menjadi alumni UT, bisa di bayangkan peran alumnus UT di tengah masyarakat. UT juga sudah eksis selama tiga puluh dua tahun, sebagai universitas ke 45 di resmikan tanggal 4 September 1984. Ini berarti empat windu sudah UT hadir di ndonesia. So, masih tetap meragukan UT? Think again!

32 Tahun  Universitas Terbuka, Kerja Nyata Meningkatkan  Sumber Daya Manusia Indonesia
Belajar mandiri tetap semangat

Dalam empat windu perjalanannya UT telah berkontribusi dan bekerja nyata dalam membangun negeri melalui pendidikan, dengan motto "Making Higher Education Open To All". UT berhasil membuka pintu kesempatan seluas-luasnya untuk mereka yg ingin mengenyam pendidikan tinggi, membuka jalan bagi mereka yang memiliki banyak keterbatasan. Berbekal ilmu yang di pelajari di UT jutaan alumni UT sudah terjun di masyarakat, mengamalkan ilmunya, bersinergi untuk membangun negeri ini.

Sebagai negara yang secara geografis sangat luas terbentang dari Aceh sampai Papua, terbukti sistem belajar yang terbuka dan jarak jauh di UT efektif meningkatkan daya jangkau dan pemerataan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas bagi semua warga negara Indonesia di manapun berada.

Dalam kurun waktu tigapuluh dua tahun UT juga telah memiliki banyak pencapaian yang luar biasa dengan jaminan kualitas dari Badan Akreditasi Perguruan Tinggi (BAN-PT) Sertifikat ICDE (Internasional Council For Open Education) juga Sertifikasi ISO 9001 untuk manajemen akademik dan manjemen pembelajaran jarak jauh. 

Semua sertifikasi ini merupakan bentuk pengakuan nasional maupun internasional jika UT telah memenuhi standar pelayanan praktik pendidikan belajar terbuka dan jarak jauh. Makanya tidak heran jika UT menjadi pilihan yang paling tepat untuk mereka para profesional, pendidik atau tenaga pengajar yang ingin meningkatkan kemampuan dan kualitas agar bisa upgrade ke jenjang karir yang lebih tinggi.

Banyak kisah juga dari  para TKI di luar negeri yang menjadi mahasiswa UT, lulus dan kembali ke Indonesia dengan hidup dan cara berpikir  lebih baik dan menjadi penggerak untuk memberdayakan masyarakat di kampungnya. Ini adalah sebuah bentuk contoh keberhasilan pendidikan di UT. Karena sejatinya pendidikan adalah senjata paling ampuh yang bisa digunakan untuk mengubah dunia.

Beberapa tokoh terkenal juga memilih UT sebagai tempat menimba ilmu, Ibu Ani Susilo Bambang Yudhoyono, Bapak Wiranto, Linda Agum Gumelar, Djohar Arifin Husin, Joko Suyanto, sampai Dj Putri Una adalah alumni UT

Selain itu dalam tiga puluh dua tahun kiprahnya, UT telah menjalin kerjasama dengan beberapa institusi untuk meningkatkan kualitas  SDM nya, seperti Departemen Pendidikan Nasional, Departemen dalam Negeri, TNI angkatan laut, Departemen Pertahanan dan Keamanan, Departemen Pertanian Bank Negara Indonesia, Garuda Indonesia, Merpati Nusantara, PT Pos Indonesia, Badan Pusat Statistik, Indosat, Tugu Pratama, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, Pusat Pendididkan Mahad Al Zaytun, Bank BTN, BKN, STEKPI dan PT Iakarta Software serta seluruh dinas pendidikan provinsi dan kabupaten di Indonesia.

Untuk menguatkan jaringannya di dunia internasional beberapa organisasi internasional juga menjalin kerjasama dengan UT, di antaranya SEAMEO (South-East Asian Ministers of Education Organization), UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization), dan SEAMOLEC (SEAMEO Regional Open Learning Center) dalam upaya untuk mengembangkan pendidikan jarak jauh, World Bank dalam I’M HERE Project, DBE-USAID, dan OSAKA GAS Foundation.

UT juga berperan sebagai salah satu anggota pendiri dari beberapa organisasi internasional bidang pendidikan terbuka dan jarak jauh,   seperti Asian Association of Open University (AAOU). The Southeast Asian Ministers Of Education Organization Regional Open Learning Centre (SEAME-SEAMOLEC) dan Global Mega University Network (GMUNET). UT juga anggota aktif dari International Council For Open Distance Education (ICDE)

Menjadi mahasiswa UT tidak sulit dan bahkan sangat mudah, cukup dengan legalisir fotocopy ijazah SMA/SMK dan beberapa lembar foto, tidak ada batasan usia. Biaya yang dikeluarkan untuk setiap semester juga sangat terjangkau, tidak dikenakan uang gedung. Selama ini per semesternya saya mengeluarkan kurang lebih 750 ribu rupiah saja, biaya ini bisa bertambah jika membeli buku materi pelajaran. Buku materi dipesan secara online harganya pun terjangkau. Besarnya biaya kuliah pastinya tergantung dengan jurusan yang di pilih tetapi secara umum biaya kuliah di UT tetap jauh lebih murah dari universitas lain.

Sistem belajar UT juga sangat mudah untuk diikuti terlebih lagi dengan perkembangan teknologi saat ini. Hampir semua proses belajar dilakukan secara online melalui tutorial online, namun adakalanya di lakukan tatap muka, untuk mata kuliah yang memerlukan praktek, tetapi frekuensinya bisa dihitung jari. Yang penting selalu update kalender akademik dan memperhatikan informasi yang biasanya di share di website UT di www.ut.ac.id.

Di tengah semangat perayaan hari kemerdekaan RI ke 71 dan menjelang peringatan Dies Natalis UT ke 32, tidak salah rasanya jika saya katakan UT sudah menghasilkan kerja nyata dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Apalagi di tengah tantangan yang sudah di jelang, menghadapi persaingan global dan perdagangan bebas.

Sebagai bagian  dari UT saya bangga, dan apa yang saya pelajari di UT akan saya aplikasikan untuk kontribusi mengisi kemerdekaan, salah satunya dengan menjadi ibu yang berkualitas bagi anak-anak saya dan semoga cita-cita memililiki lembaga keterampilan segera terlaksana. Bersama UT saya siap membangun negeri.

32 Tahun  Universitas Terbuka, Kerja Nyata Meningkatkan  Sumber Daya Manusia Indonesia


 “Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog dari Universitas Terbuka dalam rangka memperingati HUT Universitas Terbuka ke-32. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”

Link Banner

isi artikel bersumber referensi dari www.ut.ac.id

Komentar

(12)
  1. tetangga saya ada beberapa orang yang kuliah di UT ini Mba Nunu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waah..beraeti teman seperjuangan saya dong ya mba :)

      Hapus
  2. Dulu saya berencana mau kuliah di UT ini mba, tapi nggak jadi karena lumayang jauh juga dari tempat tinggal :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sekarang dari registrasi sampai ujian bisa di lakukan online mba.

      Hapus
  3. Wah saya jd penasaran mau gali lebih soal UT ini. Kangen belajar lg :D
    TFS :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kangen belajar eiss kereen, cek website UT mba, lengkap.

      Hapus
  4. Untuk anak yg br saja lulus SMA juga bisa saja masuk UT kan ya? Paling tdk bisa menekan budget utk ortunya. Makasih sharingnya ya mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya...bisa banget mba, banyak fresh graduate SMA jadi mahasiswa UT yang saya kenal pas ujian, mereka bisa sambil kerja dan lebih mandiri

      Hapus
  5. Pernah tahuu mba nunuu.. Salam kenal disini yaaa, sebelumnya via instagram hihi
    Jadi sekarang full online yaa mba UT inii..

    BalasHapus
  6. Mbaa...aku baru mampir ke tulisan yang iniiih.
    Rumahku deket UT mba...kalau ke sana lagi mampir dung yaa.
    sekarang smt ke 3? sukses ya mbaa!

    BalasHapus
  7. Jd byk tau ttg UT. Byk dulu temen sekantor kuliah UT pdhl jam kerjanya lbh padat drpd saya.. keren memang

    BalasHapus
  8. sekali lagi selamat mak nunu :)
    jadi pengin daftar kuliah di UT juga

    BalasHapus

Posting Komentar