Hari Hepatitis Sedunia Jagalah Hati Dengan Deteksi Dini Hepatitis

Penyakit Hepatitis juga merupakan golongan penyakit "silent killer" mematikan dalam "diam" Gejala awal hepatitis sering tidak di sadari dan luput dari perhatian, tanpa di sadari, penderita biasanya datang ke layanan kesehatan dalam kondisi sudah parah dan berada dalam stadium akut.

♬♫Jagalah hati jangan kau nodai
Jagalah hati jangan kau kotori 
Jagalah hati lentera hidup ini
Jagalah hati cahaya Illahi ♬♫🎶

Sahabat daring tentu tak asing dong ya dengan syair lagu di atas. "Jagalah Hati". Lagu ini memberikan makna spiritual tentang betapa pentingnya urusan menjaga hati. Hati yang tidak baik akan tampak selalu bergemuruh, sempit dan berpikiran keruh, menjadi kotor dan busuk. Begitu penggalan isi syair lagu ini selanjutnya.

Semua hal di atas bisa jadi benar. Tetapi, sahabat daring mungkin akan berpikir berbeda jika hati yang kotor di sini adalah hati dalam bentuk organ sebenarnya, yaitu penderita penyakit hepatitis yang menyerang organ hati, karena mereka bisa jadi orang yang baik, bukan pribadi seperti judul lagu di atas. Namun sayangnya akibat ketidak ketahuan, tertular atau pola hidup yang salah, terkena penyakit Hepatitis.


Penyakit Hepatitis adalah penyakit infeksi atau peradangan yang menyerang organ hati manusia. Di Indonesia kita biasa menyebutnya sebagai penyakit kuning, karena pada tahap lanjut penderita penyakit ini biasanya akan mengalami kondisi seluruh anggota tubuhnya berwarna kekuningan.

Memperingati Hari Hepatitis Sedunia yang jatuh tanggal 28 Juli, pada hari jum'at lalu tanggal 27 Juli saya berkesempatan menghadiri bincang-bincang kesehatan bersama Kementerian Kesehatan yang berlangsung di gedung Kementerian Kesehatan daerah Kuningan.

Bersama dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI dan dr. Dr. Andri Sanityoso Sulaiman, SpPD-KEGH, Sekretaris Jenderal PB Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI) Banyak informasi penting soal penyakit Hepatitis yang saya baru tahu.

Hari Hepatitis Sedunia. Jagalah Hati Dengan Deteksi Dini Hepatitis

Dengan Peringatan Hari Hepatitis sedunia ini di harapkan bisa menjadi momentum untuk meningkatkan kepedulian, perhatian, dan pengetahuan berbagai pihak terhadap masalah virus Hepatitis di Indonesia.

Iya, penyakit Hepatitis lebih banyak di sebabkan oleh virus. Penyakit ini menjadi masalah kesehatan serius di banyak negara berkembang, termasuk Indonesia.Penyakit hepatitis juga banyak ragamnya dari Hepatitis A,B,C,D, dan E. Uniknya di antara satu jenis hepatitis dengan yang lainnya tidak ada saling keterkaitan.

Penyakit Hepatitis juga merupakan golongan penyakit "silent killer" mematikan dalam "diam" Gejala awal hepatitis sering tidak di sadari dan luput dari perhatian, tanpa di sadari, penderita biasanya datang ke layanan kesehatan dalam kondisi sudah parah dan berada dalam stadium akut.

Hepatitis dapat mengganggu berbagai fungsi tubuh terutama yang berkaitan dengan metabolisme, karena hati memiliki banyak sekali peranan dalam metabolisme tubuh, seperti:
  • Menghasilkan empedu untuk pencernaan lemak.
  • Menguraikan karbohidrat, lemak, dan protein.
  • Menetralisir racun yang masuk ke dalam tubuh.
  • Mengaktifkan berbagai enzim.
  • Membuang bilirubin (zat yang dapat membuat tubuh menjadi kuning), kolesterol, hormon, dan obat-obatan.
  • Membentuk protein seperti albumin dan faktor pembekuan darah.
  • Menyimpan karbohidrat (dalam bentuk glikogen), vitamin, dan mineral.
Pada perbincangan kali ini, di ulas aneka persoalan penyakit Hepatitis, di anataranya Hepatitis  A, B, dan C yang memang paling banyak di jumpai di Indonesia.

1. Hepatitis A, adalah penyakit infeksi pada organ hati yang di sebabkan oleh virus Hepatitis A (VHA) yang biasanya di tularkan melalui makanan, minuman yang tercemar virus Hepatitis yang berasal dari kotoran penderita. Hepatitis A bersifat simptomatis kadang-kadang bisa sembuh sendiri, namun jangan di anggap sepele. Karena sifatnya yang menular Hepatitis A bisa menjadi endemik yang mengkhawatirkan jika terjangkit pada sekumpulan masyarakat dan komunitas.
Gejala umum Hepatitis A biasanya di tandai dengan:
  • Demam
  • Rasa lemas
  • Lesu
  • Tidak nafsu makan
  • Mual muntah
  • Nyeri pada perut bagian kanan atas
  • Air seni berwarna seperti teh
  • Mengalami Ikterus, yaitu warna kekuningan yang bisa terlihat pada mata dan kulit
  • Makin muda usia penderita umumnya gejala yang muncul tidak khas atau kadang tidak memberikan gejala.

2. Hepatitis B, adalah penyakit peradangan hati yang di sebabkan oleh virus Hepatitis B bersifat akut dan dapat menjadi kronis, menyebabkan pengerasan hati dan megakibatkan komplikasi menjadi kanker hati.

Setiap orang bisa tertular Hepatitis B namun ada beberapa kelompok beresiko lebih terkena Hepatitis di antaranya:
  • Bayi dari Ibu penderita Hepatitis B
  • Bekerja dengan darah dan produk darah (kecelekaan jarum suntik)
  • Pengguna jarum suntik tidak steril bergantian
  • Pengguna tatto, tindik, pisau cukur, menicure, pedicure tidak steril, menggunakan sikat gigi bergantian
  • Pasangan homosexual dan mereka yang sering berganti-ganti pasangan.
Gejala umum Hepatitis B di ataranya: Cepat Lelah, demam, mual nyeri perut dan tidak nafsu makan. Untuk mengetahui seseorang terkena virus Hepatitis B di perlukan pemeriksaan darah HBSaG. Hingga saat ini Hepatitis B belum dapat di sembuhkan,  yang bisa di lakukan adalah sebatas menahan laju serangan penyakit. 

3. Hepatitis C, ini adalah penyakit peradangan hati yang di sebabkan oleh virus Hepatitis C, bersifat akut dan kronik menahun. Hepatitis C juga dapat menyebabkan sirosis pengerasan hati dan kanker hati.

Siapa saja bisa tertular Hepatitis C namun ada beberapa orang yang lebih beresiko tinggi mengidap Hepatitis C, di antaranya
  • Bekerja dengan darah dan produk darah (kecelekaan jarum suntik)
  • Pengguna jarum suntik tidak steril bergantian
  • Pengguna tatto, tindik, pisau cukur, menicure, pedicure tidak steril, menggunakan sikat gigi bergantian
  • Pasangan homosexual dan mereka yang sering berganti-ganti pasangan.
Untuk mengetahui seseorang menderita Hepatitis C biasanya di lalkukan pemeriksaan darah anti HCV, sampai saat ini belum ada Vaksin untuk mencegah Hepatitis C, oleh karena pencegahan utama yang bisa di lakukan adalah dengan mengurangi faktor resiko.

Hari Hepatitis Sedunia. Jagalah Hati Dengan Deteksi Dini Hepatitis

Tema peringatan Hari Hepatitis sedunia tahun ini adalah 'deteksi dini Hepatitis, Selamatkan Generasi penerus Bangsa" mengingat keberadaan penyakit ini harus di kendalikan, karena dari sisi kegawatan dan kemudahan persebarannya bahkan melebihi penyakit HIV AIDS.

Hepatitis kronis tidak dapat di sembuhkan dan mengakibatkan kematian. Di Indonesia sendiri ada kurang lebih 23 juta jiwa penderita Hepatitis B, ini baru Hepatitis B saja, belum dengan Hepatitis-hepatitis lainnya. Bisa di bayangkan dong yaa, kerugian negara akibat dari Hepatitis. Memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk menangani satu orang pasien Hepatitis.

Lalu apa saja kah yang bisa kita lakukan untuk mendeteksi dini ancaman Hepatitis di sekitar kita, ini di antaranya;
  • Waspada dengan lingkungan yang kotor, lembab dan bau, ini adalah lingkungan yang ideal bagi bibit virus Hepatitis.
  • Perhatikan asupan makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari, tidak jajan sembarangan, masak dengan air mendidih dan selalu cuci tangan dengan air bersih sebelum makan.
  • Hindari kontak dengan peralatan pribadi seperti sikat gigi yang sama, alat cukur, gunting yang sama dengan mereka yang beresiko terkena Hepatitis atau mereka yang positif atau pernah terjangkit Hepatitis.
  • Segera periksa ke dokter dan melakukan cek darah pemeriksaan Hepatitis bila mengalami resiko, merasakan gejala atau tanda penyakit Hepatitis.
  • Perhatikan gaya hidup, pola kerja, pola makan dan tidak melakukan kebiasaan buruk seperti minum-minuman beralkohol, merokok, narkoba dan obat-obatan terlarang.
Pemerintah saat ini terus melakukan berbagai upaya untuk mencegah Hepatitis di antaranya dengan melakukan vaksinasi Hepatitis yang sudah ada vaksinnya seperti Hepatitis B, sebagai deteksi dini Hepatitis kepada ibu hamil, dan bayi baru lahir. 

Berbagai sosialisasi akan bahaya Hepatitis utamanya kepada mereka yang memiliki faktor resiko Hepatitis. Kesadaran dan pemahaman tentang Hepatitis di harapkan akan mampu meminimalisir keberadaan penyakit Hepatitis, jangan sampai terus bertambah.

Sebagai warga negara yang baik saya dukung sekali apapun itu upaya pemerintah untuk menurunkan jumlah penderita Hepatitis. Semoga di masa depan Indonesia bisa bebas Hepatitis, dengan masyarakat yang sehat kita akan siap menyambut era dunia yang semakin global dan terbuka. Ayo bersama-sama kita menjaga hati dan Deteksi Dini Hepatitis agar terhindar dari penyakit Hepatitis.



Write a comment