Jakarta Modest Fashion Week 2018 Inspirasi dan Semangat Mewujudkan 'Fashion Dream'
Pakaian modest tidak selalu identik dengan Islam. Bukan hanya agama Islam saja yang menetapkan aturan berbusana. Agama lain seperti Kristen, Yahudi Hindu, Budha termasuk juga beberapa aturan kepercayaan memiliki aturan yang kurang lebih sama, menekankan penampilan yang sopan, tertutup pada perempuan, tidak mengumbar bagian tubuh sembarangan misalnya dengan menutup kepala,
Hallo, assalamualaikum dear all sahabat daring..
Tidak hanya terjadi di Indonesia. Modest fashion juga menjadi sorotan global dan perhatian di banyak negara. Berkat peran fashionista, designer, influencer, fashion blogger muslimah dunia seperti Hana Tajima, Dina Tokio dan lain-lain, fashion modest menjadi populer dan semakin banyak penggunanya, terutama di kalangan anak muda.
Peningkatan ini bahkan sangat besar hingga ikut dimanfaatkan oleh jaringan toko brand pakaian terkemuka sampai pakaian olahraga kelas dunia dengan mengadakan koleksi tersendiri, khusus untuk pengguna modest fashion.
Selain itu ada 27 desainer Indonesia, turut ambil bagian menampilkan karyanya, di antaranya Dian Pelangi, ETU, Kami Idea, Khanaan, Up2date By Irna Mutiara, 2Madison Avenue, Sofie, Lina Soekijio, Medina Zein, Hijab Sabine, Fenita Arie, Uma Privee, Dhienda Nasrul, dan lain-lain. dengan lebih dari 50 fashion brand membuat booth, Jakarta Modest Fashion Week memanjakan mata para peminat fashion.
Digelar selama empat hari, saya berkesempatan untuk datang dua kali ke ajang JMFW ini, yaitu pada hari kedua dan hari keempat atau hari terakhir.
Melihat padat dan inspiringnya jadwal talkshow dan fashion show desainer, saya hanya sempat datang dua kali saja. Meski begitu, itu sudah sangat luar biasa, mengingat banyaknya insight dan wawasan baru yang saya dapat tentang modest fashion.
Di hari kedua, acara berlangsung seru dan ramai karena hari Jum'at sudah mulai memasuki weekend. Salah satu jadwal acara hari itu adalah bincang-bincang dengan para pengagas International Modest Fashion Week yaitu Co-Founder Thinkfashion, Franka Soeria, Ozlem Sahin dan Ismail Semin, CEO Markamarie Creative selaku penyelenggara acara
Menurut Franka Soeria, yang telah malang melintang di dunia fashion. Ajang Jakarta modest menjadi langkah strategis penting bagi Jakarta yang sejak beberapa tahun lalu mencanangkan tujuan menjadi pusat mode dunia, salah satunya lewat Modest Fashion.
Indonesia memiliki peluang besar ke arah tersebut, karena memiliki modal dasar dan potensi yang besar, di antaranya populasi penduduk muslim terbesar pengguna modest fashion, dan kekayaan budaya wastra yang beragam, serta tangan-tangan kreatif desainer Indonesia yang sudah mendapat pengakuan internasional.
Dan di hari ke empat, beberapa desainer modest fashion papan atas Indonesia turut hadir dalam sesi talkshow di antaranya Dian Pelangi, Restu Anggraini, Khanaan Shamlan, Nadya Karina dari Kami Idea yang di hari keempat menjadi narasumber, keempat desainer ini merupakan desainer pilihan Wardah dalam program Wardah Designer Fashion Journey. Sebuah program yang diadakan oleh Wardah kosmetik yang memfasilitasi desainer Indonesia untuk unjuk gigi di luar negeri, memperkenalkan dan mempromosikan keberadaan serta kekuatan modest fashion Indonesia
Desainer Indonesia terus bergerak dan bersiap tidak sebatas menunggu momen, namun menciptakan momen bagi terwujudnya impian Indonesia menjadi pusat modest fashion dunia. Jakarta Modest Fashion Week 2018 diharapkan menjadi momentum bagi Indonesia, bukan lagi melangkah tetapi melakukan sebuah lompatan menuju cita-cita menjadi pusat modest fashion dunia.
Kemampuan desainer Indonesia tidak kalah dengan desainer luar negeri. Ajang Modest Fashion Week bisa menjadi sebuah support system yang memantapkan kesiapan Indonesia dalam menjadi leader dan pusat bagi tren modest fashion dunia. Yang menarik dan jadi perhatian saya adalah Indonesia ternyata masih butuh banyak sekali sumber daya manusia, industri dan pelaku pasar yang siap ketika momen tersebut terjadi.
Menjadi leader di industri modest fashion, tentunya harus siap memenuhi permintaan pasar yang menuntut kecepatan dan kualitas. Ini bisa jadi kabar gembira buat sahabat daring yang memiliki minat tinggi terhadap fashion dan ingin bergerak di bisnis fashion.
Iya, ini juga bagian penting dan memotivasi banget untuk saya, yang masih memendam mimpi berkiprah di dunia mode, sebagai anak jebolan SMK Tata Busana, dan cinta dunia fashion. Sejak zaman sekolah sebenarnya sudah diarahkan terjun menggeluti dunia fashion. Tapi ya begitu deh ya jalan hidup, kadang tak tahu akan membawa kita kemana.
Bagaimana akhir pekannya? Hmmm, minggu pertama bulan Agustus sudah dimulai, nggak terasa yaa tengah tahun sudah terlewat. Menutup pertengahan tahun ini, minggu lalu saya menjadi saksi sebuah ajang fashion besar yang yang berlangsung di Gandaria City Mall Jakarta, yaitu Jakarta Modest Fashion Week 2018.
Diadakan dari tanggal 26-29 July, Jakarta Modest Fashion Week seperti memberikan dimensi baru pada tren fesyen yang menjadi media bagi kiprah modest fashion Indonesia saat ini, karena saya yakin bukan hanya saya, sahabat daring yang suka mengamati perkembangan dunia fashion pasti merasakan juga kan yaa..?!
Dalam sepuluh tahun terakhir ini banyak perubahan besar terjadi pada tren fashion di Indonesia, yang paling kontras adalah peningkatan penggunaan fashion muslimah yang lebih terekspos. Karena harus diakui meskipun dikenal sebagai negara dengan komunitas muslim terbesar di dunia, penggunaan pakaian muslimah pernah menjadi isu yang cukup sensitif. Tapi sekarang semua lapisan dari pekerja kantoran, pelajar, ibu rumah tangga, sampai polisi wanita, bebas berhijab tanpa hambatan.
Tampilan baju muslimah pun terlihat lebih stylish, gaya, modis dan elegan. Padu padan, layer, cutting, pilihan warna dan garis desain fashion muslimah kini lebih beragam dan atraktif, jika dahulu perempuan muslimah hanya mengenal baju tangan panjang dengan rok atau celana panjang serta penggunaan hijab persegi, dengan bordir di tepi, cukup disemat satu peniti di dagu. Kini tampil berhijab sangat banyak ragamnya. Selembar hijab bisa dieksplor menjadi berbagai macam model yang kece.
Tampilan baju muslimah pun terlihat lebih stylish, gaya, modis dan elegan. Padu padan, layer, cutting, pilihan warna dan garis desain fashion muslimah kini lebih beragam dan atraktif, jika dahulu perempuan muslimah hanya mengenal baju tangan panjang dengan rok atau celana panjang serta penggunaan hijab persegi, dengan bordir di tepi, cukup disemat satu peniti di dagu. Kini tampil berhijab sangat banyak ragamnya. Selembar hijab bisa dieksplor menjadi berbagai macam model yang kece.
Mengenal Modest Fashion Di Jakarta Modest Fashion Week 2018
Tren pakaian muslimah secara luas sering disebut sebagai Modest Fashion, ini adalah istilah bahasa Inggris untuk gaya berpakaian sederhana, sopan dan tertutup, gaya berpakaian modest jarang sekali muncul ke permukaan, karena dianggap hal yang biasa, begitu-begitu saja, terkesan konservatif, pedesaan, kampungan dan old fashion style. Namun, alhamdulillah yaa, hal ini sekarang tidak berlaku lagi.Tidak hanya terjadi di Indonesia. Modest fashion juga menjadi sorotan global dan perhatian di banyak negara. Berkat peran fashionista, designer, influencer, fashion blogger muslimah dunia seperti Hana Tajima, Dina Tokio dan lain-lain, fashion modest menjadi populer dan semakin banyak penggunanya, terutama di kalangan anak muda.
Peningkatan ini bahkan sangat besar hingga ikut dimanfaatkan oleh jaringan toko brand pakaian terkemuka sampai pakaian olahraga kelas dunia dengan mengadakan koleksi tersendiri, khusus untuk pengguna modest fashion.
Dressing is a way of life ~Yves Sain Laurent
Cara berpakaian menunjukkan jalan hidup, dan gaya berpakaian umumnya juga merepresentasikan kepribadian seseorang. Eh, tapi jangan lupa ya, ingat rumus "don't judge a book by its cover" harus berlaku, termasuk juga dalam modest fashion.
Meski pada umumnya didongkrak oleh fashionista muslimah, modest fashion ternyata bukan hanya ekslusif untuk muslimah saja loh?! Karena tidak semua perempuan yang memakai baju tertutup, berhijab, kerudung, shawl itu pasti muslimah. Yup, fashion modest sesungguhnya berlaku universal, lintas agama, budaya dan sosial.
Meski pada umumnya didongkrak oleh fashionista muslimah, modest fashion ternyata bukan hanya ekslusif untuk muslimah saja loh?! Karena tidak semua perempuan yang memakai baju tertutup, berhijab, kerudung, shawl itu pasti muslimah. Yup, fashion modest sesungguhnya berlaku universal, lintas agama, budaya dan sosial.
Menggunakan pakaian modest tidak selalu identik dengan Islam. Bukan hanya agama Islam saja yang menetapkan aturan berbusana. Agama lain seperti Kristen, Yahudi Hindu, Budha termasuk juga beberapa aturan kepercayaan memiliki aturan yang kurang lebih sama, menekankan penampilan yang sopan, tertutup pada perempuan, tidak mengumbar bagian tubuh sembarangan misalnya dengan menutup kepala, tidak memperlihatkan ketiak dan berkerung leher cukup tinggi agar tidak memperlihatkan belahan dada, tidak menerawang juga tidak membentuk lekuk tubuh.
Fashion modest juga tidak selalu berkaitan dengan hal-hal yang berbau religius, keyakinan dan keagamaan, karena esensi berpakaian modest adalah untuk mendapatkan kenyamanan dan kepercayaan diri meski menggunakan baju tertutup. Banyak perempuan dari negara-negara yang dikenal hobi berpakaian bebas dan terbuka seperti negara-negara di Amerika, Eropa dan lainnya mulai bangga menggunakan baju modest dan meninggalkan pakaian sexy yang biasa dikenakan
Kebangkitan inilah yang mengagas kehadiran Modest Fashion Week yang menekankan modest fashion universal, sebuah kegitan untuk terus menerus mengaungkan modest fashion tersebar semakin luas. Dan, adalah Think Fashion pengagas ide berkumpulnya para pegiat modest fashion internasional yang berasal dari berbagai negara.
Ini adalah acara di mana para desainer, owner, pemilik brand, fashion retails semua pegiat fashion modest berkumpul bersama dalam satu event. Menampilkan koleksi andalan mereka kepada pembeli potensial, media, dan masyarakat pada umumnya.
Ini adalah acara di mana para desainer, owner, pemilik brand, fashion retails semua pegiat fashion modest berkumpul bersama dalam satu event. Menampilkan koleksi andalan mereka kepada pembeli potensial, media, dan masyarakat pada umumnya.
Setelah sukses dihelat di London, Dubai, dan Istanbul. Kali ini Jakarta mendapat kesempatan untuk unjuk potensi di ajang Fashion modest dengan Jakarta Modest Fashion Week 2018.
Ada Apa di Jakarta Modest Fashion Week 2018
Sebuah kebanggan tersendiri bagi saya bisa menyaksikan langsung ajang besar ini, terlebih ini adalah kali pertama juga bagi saya menyaksikan ajang fashion yang menampilkan peserta dari berbagai negara, ada 18 desainer yang ikut ambil bagian di ajang ini di antaranya; dari Rusia, Kanada, Australia, Jepang, Turki, Jordan, Omman, Kyrgistan, Singapura, Malaysia, Austria, dan Uni Emirat Arab,
Selain itu ada 27 desainer Indonesia, turut ambil bagian menampilkan karyanya, di antaranya Dian Pelangi, ETU, Kami Idea, Khanaan, Up2date By Irna Mutiara, 2Madison Avenue, Sofie, Lina Soekijio, Medina Zein, Hijab Sabine, Fenita Arie, Uma Privee, Dhienda Nasrul, dan lain-lain. dengan lebih dari 50 fashion brand membuat booth, Jakarta Modest Fashion Week memanjakan mata para peminat fashion.
Acara ini juga penuh motivasi dan inspirasi, karena menampilkan fashion desainer, fashion influencer, fotografer fashion, fashion blogger, komunitas fashion, selebgram dan orang-orang sukses yang berkecimpung di dunia fashion dari berbagai negara untuk berbagi ilmu dan informasi edukatif lewat sesi bincang-bincang interaktif yang diadakan di Piazza Gandaria City Mall.
Sesi talkshow
Digelar selama empat hari, saya berkesempatan untuk datang dua kali ke ajang JMFW ini, yaitu pada hari kedua dan hari keempat atau hari terakhir.
Melihat padat dan inspiringnya jadwal talkshow dan fashion show desainer, saya hanya sempat datang dua kali saja. Meski begitu, itu sudah sangat luar biasa, mengingat banyaknya insight dan wawasan baru yang saya dapat tentang modest fashion.
Di hari kedua, acara berlangsung seru dan ramai karena hari Jum'at sudah mulai memasuki weekend. Salah satu jadwal acara hari itu adalah bincang-bincang dengan para pengagas International Modest Fashion Week yaitu Co-Founder Thinkfashion, Franka Soeria, Ozlem Sahin dan Ismail Semin, CEO Markamarie Creative selaku penyelenggara acara
Franka Soeria (kanan) dan Ismail Semin (tengah) Pengagas Jakarta Modest Fashion Week |
Menurut Franka Soeria, yang telah malang melintang di dunia fashion. Ajang Jakarta modest menjadi langkah strategis penting bagi Jakarta yang sejak beberapa tahun lalu mencanangkan tujuan menjadi pusat mode dunia, salah satunya lewat Modest Fashion.
Indonesia memiliki peluang besar ke arah tersebut, karena memiliki modal dasar dan potensi yang besar, di antaranya populasi penduduk muslim terbesar pengguna modest fashion, dan kekayaan budaya wastra yang beragam, serta tangan-tangan kreatif desainer Indonesia yang sudah mendapat pengakuan internasional.
Dan di hari ke empat, beberapa desainer modest fashion papan atas Indonesia turut hadir dalam sesi talkshow di antaranya Dian Pelangi, Restu Anggraini, Khanaan Shamlan, Nadya Karina dari Kami Idea yang di hari keempat menjadi narasumber, keempat desainer ini merupakan desainer pilihan Wardah dalam program Wardah Designer Fashion Journey. Sebuah program yang diadakan oleh Wardah kosmetik yang memfasilitasi desainer Indonesia untuk unjuk gigi di luar negeri, memperkenalkan dan mempromosikan keberadaan serta kekuatan modest fashion Indonesia
Desainer Indonesia terus bergerak dan bersiap tidak sebatas menunggu momen, namun menciptakan momen bagi terwujudnya impian Indonesia menjadi pusat modest fashion dunia. Jakarta Modest Fashion Week 2018 diharapkan menjadi momentum bagi Indonesia, bukan lagi melangkah tetapi melakukan sebuah lompatan menuju cita-cita menjadi pusat modest fashion dunia.
Kemampuan desainer Indonesia tidak kalah dengan desainer luar negeri. Ajang Modest Fashion Week bisa menjadi sebuah support system yang memantapkan kesiapan Indonesia dalam menjadi leader dan pusat bagi tren modest fashion dunia. Yang menarik dan jadi perhatian saya adalah Indonesia ternyata masih butuh banyak sekali sumber daya manusia, industri dan pelaku pasar yang siap ketika momen tersebut terjadi.
Menjadi leader di industri modest fashion, tentunya harus siap memenuhi permintaan pasar yang menuntut kecepatan dan kualitas. Ini bisa jadi kabar gembira buat sahabat daring yang memiliki minat tinggi terhadap fashion dan ingin bergerak di bisnis fashion.
Iya, ini juga bagian penting dan memotivasi banget untuk saya, yang masih memendam mimpi berkiprah di dunia mode, sebagai anak jebolan SMK Tata Busana, dan cinta dunia fashion. Sejak zaman sekolah sebenarnya sudah diarahkan terjun menggeluti dunia fashion. Tapi ya begitu deh ya jalan hidup, kadang tak tahu akan membawa kita kemana.
Mimpi itu seperti memantik menemukan petunjuknya, dan memang sejak beberapa bulan ini saya sedang mengumpulkan energi, ilmu, serta modal untuk memulai, belajar bagaimana memulai bisnis dan membangun brand. Berkunjung ke Jakarta Modest Fashion Week membuat saya excited dan bersemangat.
Oiya, Jakarta Modest Fashion Week juga menghadirkan atmosfer semangat bersamaan dengan akan di gelarnya Asian Games 2018, yaitu dengan pagelaran fashion show hasil karya desainer penyandang disabilitas lewat konten Dream & Design for Dissabilities untuk mendukung atlet Asian Para Games.
Pengalaman hadir di JMFW 2018 ini memorable banget deh. Selain jejeran display baju-baju kece, keren-keren, juga bertabur perempuan-perempuan cantik berbagai negara yang bergaya sopan namun stylish. Fashion blogger, selebgram, influencer yang memberi pengaruh positif bukan hanya lewat busana yang dikenakan, juga lewat karya dan aktivitas yang inspiratif, ada Isra Chaker Dilyara Sadriyeva, Yasmin Jay, Shamma Mohammed, Hamimi Daulay, Muna Jama, Leena Assad, Sisi Bolatini dan lain-lain, kalau sahabat daring ingin tahu lebih lengkap tentang mereka, sila cek langsung aja deh nama mereka di search instagram.
Tahun depan semoga acara ini kembali digelar, dan semoga saja saat itu saya sudah siap dan berpartisipasi bukan hanya menjadi penonton, tetapi menjadi peserta acara ya..Bismillah
Wah, bagus ya acara ini semoga tahun depan ada lagi, saya harus hadir nih
BalasHapus