Semarak Festival Industri Kecil Menengah Semangat "Making Indonesia 4.0 Start Up"

Beberapa tahun belakangan kita akrab sekali dengan stilah "startup" sebuah kata yang merujuk pada  penggambaran usaha-usaha baru yang di rintis oleh umumnya anak-anak muda. Ada Beberapa nama perusahaan start up dengan nama besar yang tidak asing di telinga seperti e-commerce dan transportasi online. Tetapi, apa sih sebenarnya startup itu?


Makna dari Startup ternyata bisa di bilang agak bikin berkerut loh!? Iyes, karena start up itu adalah istilah  untuk perusahaan yang baru saja didirikan dan berada dalam fase pengembangan dan penelitian untuk menemukan pasar yang tepat. Dan jika di lihat dari cara kerjanya, sebuah perusahaan start up itu biasanya perusahaan baru, yang bekerja untuk memecahkan masalah, namun solusinya masih tidak jelas dan kesuksesannya tidak dijamin.

Hmm, bingung ya, bagaimana bisa menjalankan usaha seperti itu. Yakin deh nggak ada orang yang nggak mau sukses ketika berusaha.

Nah! Inilah tantangannya. Perusahaan start up berpotensi luar biasa besar jika mampu menemukan dan mengembangkan diri dengan tepat. maka kesuksesan bukan sesutau yang mustahil. Keberhasilan sebuah start up akan memiliki dampak luas, dan jangka panjang seiring dengan perkembangan teknologi, di perlukan berbagai instrumen untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan perusahaan start-up di Indonesia.

Hal inilah yang terus di lakukan oleh pemerintah, lewat Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI) Direktorat Jenderal Industri kecil dan Menengah. (Dirjen IKM)

Tanggal 13 Desember lalu saya menghadiri sebuah acara penting yang di selenggarakan oleh Kemenperin RI. yaitu Semarak Festival IKM dan Start Up 4.0 yang di hadiri oleh bapak Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto serta Dirjen IKM ibu Gati Wibawaningsih.


Berlangsung di Ballroom  JS Luwansa Hotel, mulai dari pintu masuk acara deretan stand/booth aneka usaha IKM meramaikan acara hari itu. Mulai dari usaha kreatif, pertanian, kuliner, kerajinan dan aneka craft




Sebuah negara dapat di katakan maju jika jumlah wirausahanya berada diatas angka 14% Indonesia sendiri saat ini masih di kisaran angka 3%, jadi masih jauh untuk menjadi negara maju ya. Makanya peningkatan pertumbuhan perusahaan rintisan, atau start up alias wirausaha baru terus di dorong, sebagai pendogkrak ekonomi masa depan sekaligus bersiap menyambut bonus demografi dan revolusi industri 4.0. Seneng banget hari ini hadir di Semarak Festival IKM (Industri Kecil Menengah) dan start up 4.0. Yang mau mulai usaha masih banyak peluang terbuka lebar, terlebih @kemenperin_ri membuka banyak kesempatan dan support untuk itu. Salah satunya ini nih kompetisi "Making Indonesia 4.0 Start Up" yang hari ini di umumkan pemenangnya..😍😍 #semarakfestivalikm2018 #kemenperin_ri #indonesiastartup #makingindonesia4.0 #kerjaberdampak #industri4.0 #ditjenikm #14startup
A post shared by Nunuhalimi (@nunuhalimi) on

Acara yang berlangsung hari itu, membuat saya jadi termotivasi. Ternyata banyak jalan dan fasilitas  dari Kemenperin RI untuk para pengusaha IKM. Ini angin segar ya?! Memiliki minat besar untuk memulai usaha sendiri, saya merasa ada gambaran dan jalan untuk mendapatkan support sistem yang tepat.

Ini bisa di buktikan dari stand yang ada di acara ini. Iya, rupanya stand yang turut ambil bagian di booth acara ini semuanya adalah  finalis kompetisi Start Up lokal "Making Indonesia Start Up 4.0"


Semarak Festival IKM adalah sebuah acara puncak, di mana sebelumnya Kemenperin telah mengadakan kompetisi untuk menjaring Start Up lokal dengan kreasi, ide dan potensi besar untuk berkembang lebih.

Total jumlah finalis kompetisi ini berjumlah 15 usaha Start Up, yang kemudian di pilih lima peserta terbaik, masing-masing mendapatkan hadiah sebesar 50 juta rupiah. Pada acara Semarak Festival IKM inilah para pemenang di umumkan.


Selama ini Kementerian Perindustrian memangmemang  melakukan berbagai terobosan untuk meningkatkan dan memotivasi kehadiran wirausaha industri dan start up baru. Kompetisi ini adalah salah satunya.

Menurut pak menteri, usaha peningkatan start up di sektor industri dan kreatif sejalan dengan kesiapan untuk mengambil momentum bonus demografi Indonesia tahun 2030 nanti.

Terlebih dalam tiga tahun terakhir sektor ini telah memberi kontribusi besar loh pada peningkatan PDB (Produk Domestik Bruto) Tahun 2015 menyentuh angka Rp852 triliun, tahun 2016 meningkat  menjadi Rp923 triliun, tahun 2017 mencapai 990 triliun dan tahun 2018 ini di harapkan angkanya bisa tembus seribu triliun. Wow besar sekali ya.

Yuk, kita bangun Start Up IKM (Industri Kecil Menengah)

Melihat kontribusi yang di hasilkan, tidak heran pertumbuhan Start Up dan Industri Kecil Menengah menjadi salah satu penongkrak ekonomi Indonesia. Data BPS menyebutkan ada sekitar 4,4 juta usaha IKM dan menyerap tenaga kerja lebih dari 10,5 juta orang. Angka ini masih harus di genjot, mengingat perbandingan dengan besarnya jumlah penduduk Indonesia masih di butuhkan lebih banyak lagi IKM.

Pun bukan hal mudah memang dalam membangun usaha, terlebih untuk para pelaku IKM, memerlukan banyak upaya ada inovasi baik dalam hal produk, pemasaran, manajemen, dan lainnya. Banyak pelaku IKM dengan produk baik dan berkualitas memiliki masalah yang perlu di bantu solusinya, salah satunya dalam hal pengemasan dan merk, yang terlihat masih apa adanya, sederhana dan biasa banget.

Padahal kemasan memiliki faktor daya tarik utama ketika seseorang ingin membeli. Keberadaan kemasan yang sederhana di sebabkan adanya keterbatasan para pelaku usaha, baik wawasan dan pengetahuan juga kendala lain mengingat pembuatan kemasan memerlukan biaya yang tidak sedikit karena harus di pesan dengan minimum order yang cukup lumayan. 

Kemenperin memfasilitasi desain Kemasan dan Merk IKM

Dalam hal membantu pelaku IKM Kemenperin RI memberikan satu solusi di antaranta dengan fasilitas klinik desain, fasilitas untuk kemasan dan mockup sampai tahun 2017 telah membuat sekitar 6998 desain kemasan dan 7396 desain merk kepada 2832 IKM serta bantuan cetakkan kemasan kepada 371 IKM.


Menurut ibu Gati Purbawaningsih, dukungan bagi pelaku IKM fasilitas Klinik Desain kemasan dan Merk telah berlangsung sejak tahun 2013. Klinik Desain dan Merk melayani bimbingan dan konsultasi kemasan merk pelaku IKM hinga ke daerah-daerah.


Selain itu Kemenperin juga menggelar workshop IKM untuk naik level, bisa di kenal lebih luas ke pasar dunia, dan menjalankan usahanya secara online, dengan IKM online e-Smart IKM  e-Smart IKM yang mempertemukan IKM dengan marketplace untuk perluasan pasar, sehingga produk IKM tidak hanya dijual offline namun juga online.

Pemanfaatan teknologi mutlak di kuasai oleh para pelaku IKM. Luasnya geografis Indonesia adalah peluang dan kesempatan yang harus di manfaatkan sebaik mungkin. Selain itu banyak daerah di Indonesia memiliki potensi lokal yang bisa di kembangkan menjadi Start Up, untuk hal ini Kemenperin mengadakan program OVOP yaitu One Village One Product.

Bisa di bilang Indonesia sudah punya modal, karena banyak daerah Indonesia memiliki kekhasan yang bisa menjalankan program  OVOP.  Semarak Festival IKM juga memberikan penghargaan OVOP bintang 5 kepada 4 IKM di antaranya PT Tama Coklat Indonesia dari Garut produsen coklat Chocodot.


Di era digital ini jua IKM dapat belajar mengenai materi-materi tentang pengembangan produk secara lebih mudah salah satunya dengan aplikasi Ruang Kerja ini adalah sebuah platform pembelajaran IKM Digital Learning yang bisa di akses kapan dan di mana saja.

“Semarak Festival IKM 2018” diharapkan dapat menjadi pelecut semangat  baik bagi IKM maupun bagi Pembina IKM untuk dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan.

Menghadapi era pasar global digital persaingan semakin ketat, hanya mereka yang bersiap yang memiliki peluang untuk sukses. Terlebih di era revolusi industri ke 4 atau industri 4.0 di mana teknologi sudah di lengkapi dengan kecerdasan buatan, tindakan inisiatif “Making Indonesia 4.0” harus terus di pacu. Indonesia haru bersiap menghadapi era ini agar tidak tergilas di kancah global.

Hmm, wawasan banget ya ini untuk saya, betapa besarnya peran Industri kecil menengah yang  memberi pengaruh besar bagi perkembangan bangsa Indonesia di masa depan. Saya mendukung sekali ajakan Menperin, Airlangga Hartarto yang mengharapkan siapapun itu warga negara Indonesia, bagian dari masyarakat, komunitas, lembaga, pemerintah dan swasta bersatu dukung IKM Indonesia.

Dengan membeli produk IKM dalam negeri, dan membantu mempromosikan penggunaan produk IKM dalam negeri, berkolaborasi mendukung IKM Indonesia untuk lebih maju, menuju era revolusi industri ke-4 dan masa depan Indonesia yang lebih baik.

Teman-teman, sahabat daring bagaimana? Siap dukung juga dong untuk mendukung, atau mungkin siap menjadi bagian IKM, membangun Start Up nya. Jangan lupa sempatkan belajar dan cari informasi Klinik Desain Kemasan dan Merk Kemenperin RI, jika memerlukan desain kemasan yang eye catching, atau ke e-Smart IKM dan Ruang Kerja untuk materi dan ilmu usaha yang lebih mantap.







Write a comment