Kenali Stroke, Cara Mencegah dan Penanganannya

Seiring perjalanan waktu dan pertambahan usia, saat ini saya mulai memiliki perasaan berbeda mengenai bagaimana menjadi manusia dewasa dan menjadi semakin berumur, eh tapi berada di rentang usia 35-40 tahun boleh nggak sih kalau saya tetap merasa muda.

Bukan apa-apa, sudah beberapa kali saya mendapat berita bahwa beberapa teman seangkatan, baik saat di sekolah ataupun tetangga, saudara dan kenalan saya terkena serangan stroke, sakit berkepanjangan dan meninggal dunia.


Beneran kabar itu membuat saya tercenung dan terpikir akan jatah hidup di dunia.

Memohon di berikan usia yang panjang dan barokah adalah do'a yang saya panjatkan setiap hari, karena sebagai manusia biasa, saya punya harapan ingin hidup lebih lama, masih banyak yang harus saya perjuangkan.

Perkara akhir umur manusia memang kehendak ilahi, tapi sebagai manusia kita juga di anugerahkan kemampuan berpikir dan berusaha, dan adalah fakta jika usia membuat kita lebih rentan terserang stroke. Maka dari itu maunya, Ya Allah jauhkan lah saya dari apa yang di alami oleh teman-teman, tetangga, saudara dan kenalan diatas.

Lalu, apa yang dapat di lakukan untuk mencegah stroke?

Serangan stroke bisa terjadi kepada siapa saja, dari tahun ke tahun bahkan ditemukan yang terus semakin muda usia.

Kabar baiknya Stroke dapat diobati, bukan penyakit menular dan bisa di cegah.

Prinsip lebih baik mencegah daripada mengobati memang akan selalu relevan ya kalau kita ngomongin penyakit, makanya perlu kesadaran dengan tindakan kalau kita ingin terhindar dari penyakit, termasuk serangan troke.

Kenali Stroke, Cara Mencegah dan Penanganannya

Tanggal 28 Oktober lalu saya merasa beruntung sekali menghadiri sebuah acara yang di gelas Kementerian Kesehatan di kantor pusat Kuningan yang memberi penjelasan lebih dalam mengennai stroke, pencegahan dan penangannannya.

Acara ini adalah bagian dari peringatan hari Stroke sedunia yang jatuh setiap tanggal 29 Oktober.

Kenali Stroke, Cara Mencegah dan Penanganannya


Dengan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dr. Cut Putri Arianie, MH.Kes dan Sekretaris Pokdi (Pokok Studi) Stroke Perdossi (Persatuan Dokter Ahli Saraf Indonesia) Dr.dr.H. Alrasyid, Sp S(K) sebagai pembicara, saya mendapat banyak pencerahan pengetahuan tentang stroke.

Kenali Stroke, Cara Mencegah dan Penanganannya
 dr. Cut Putri Arianie, MH.Kes (tengah) dan Dr.dr.H. Alrasyid, Sp S(K) (kiri)

Stroke adalah bagian dari penyakit Kardioserebrovaskular, penyakit kombinasi dari kardiovascular penyakit yang menyerang jantung dan cerebrovascular pembuluh darah di otak terutama arteri otak yang berfungsi mengantarkan darah serta memasok nutrisi dan oksigen penting ke jaringan otak.
Kenali Stroke, Cara Mencegah dan Penanganannya

Stroke adalah penyakit yang menyebabkan kematian nomor dua di dunia, dan menjadi pencetus disabilitas nomor tiga. Setiap tahun jumlah penderita stroke selalu bertambah.

Menurut data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) pada tahun 2013 penderita stroke di Indonesia adalah 12,1 per 1.000 penduduk dan berdasarkan data dari Survey Kemenkes tahun 2014 menyebutkan bahwa 21,1 persen penyebab kematian di Indonesia disebabkan oleh stroke.

Penyebab Stroke

Stroke terjadi ketika suplai darah ke bagian otak terganggu atau berkurang, sehingga jaringan oksigen dan nutrisi tidak tercukupi, ini membuat dalam beberapa menit, sel-sel otak mulai mati.

Stroke juga merupakan tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan otak dengan gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih dan dapat berakhir pada kematian.

Penyebab Stroke terbagi menjadi dua ada yang karena:

  1. Sumbatan/iskemik (akibat sumbatan pembuluh darah di otak)
  2. Perdarahan/hermografik (pecahnya pembuluh darah di otak
Selain itu, Faktor Resiko Stroke juga menjadi salah satu sebab seseorang mengalami stroke

faktor risiko adalah variabel tertentu yang terkait dengan peningkatan risiko penyakit atau infeksi yang bisa terjadi pada diri seseorang.

Faktor resiko pada stroke juga terbagi menjadi dua yaitu:
  1. Faktor resiko yang tidak bisa di ubah
  2. Faktor resiko yang bisa di ubah
Faktor resiko yang tidak bisa di ubah biasanya berkaitan dengan usia, jenis kelamin, ras tertentu dan bawaan genetik yang memiliki riwayat stroke dalam keluarga.

Sementara faktor yang bisa dibah berkaitan dengan gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat yang dapat memicu stroke.

Stroke adalah keadaan darurat medis, yang terjadi sangat cepat. Namun, dibalik itu ada proses panjang sebelum serangan stroke muncul.

Stroke sendiri sebenarnya juga terjadi sebagai faktor ikutan dari akumulasi berbagai penyakit yang sudah ada sebelumnya, seperti tekanan darah tinggi/hipertensi, obesitas, kolesterol tinggi, atau jantung. Kebiasaan merokok dan stress juga bisa menjadi pencetus stroke.

Tanda dan gejala stroke

Seperti sudah dituliskan, serangan stroke terjadi sangat cepat, namun ada gejala awal yang dapat di ketahu ketika seseorang mengalami stroke yang disingkat

  SeGeRaKeRS

Se-nyum tidak simetris, sulit menelan air secara tiba-tiba

Ge-rak separuh anggota tubuh melemah

Ra- Bicara menjadi pelo, terbata-bata dan tidak nyambung

K-Kebas, baal dan kesemutan


R-Rabun pandangan kabur dan memudar


S-jalan sempoyongan kaki tidak kuat lagi menopang badan

Penanganan Stroke

Perawatan yang cepat sangat penting jika mengetahui ada orang disekitar kita terkena serangan stroke Tindakan dini dapat meminimalkan kerusakan otak permanen dan potensi komplikasi.

1. Pasien perlu secepatnya mendapatkan penanganan medis, dibawa ke RS dalam waktu kurang dari 2 jam

2. Pasien harus secepatnya mendapat penanganan dalam masa emas stroke dalam masa 4,5 jam untuk mengurangi resiko dan kecacatan permanen.

3. Lakukan pemeriksaan CT Scan untuk memeriksa kondisi kepala lebih mendetail.

Strok memang menakutkan karena mereka dapat membunuh dalam sekejap. Memahami faktor-faktor risiko, dan kemudian menindaklanjutinya, adalah faktor kunci dalam mengurangi kemungkinan Anda menderita stroke. Jauh lebih baik jika Anda mengambil tindakan sekarang, sebelum terlambat.

Cegah Stroke dengan Cerdik

Serangan stroke sangat berdampak besar bagi penderita dan keluarganya, terutama bila berujung pada kematian dan cacat permanen. Penanganan stroke juga menjadi dilema tersendiri buat pemerintah dalam hal ini, kementerian kesehatan.

Tahun 2016 saja biaya pelayanan kesehatan untuk stroke mencapai 1,43 Trilyun dan menigkat menjadi 2,18 trilyun tahun 2017, lalu 2,56 trilyun rupiah di tahun 2018.

Karena bisa di cegah, yuk sama-sama kita cegah stroke untuk harapan hidup yang lebih lama dengan mengubah kebiasaan dengan pola hidup yang lebih sehat, diantaranya dengan CERDIK Cek kesehatan secara berkala Enyahkan asap rokok Rajin beraktivitas fisik, olahraga dan kegiatan fisik lainnya Diet sehat dengan asupan gizi seimbang Istirahat cukup dan Kelola stress dengan bijaksana.

Mengurangi konsumsi makanan manis, minuman manis, makanan asin, makanan berlemak, kolesterol tinggi, dan makanan olahan yang di awetkan dengan pengawet sebagai upaya mencegah asupan pemicu stroke masuk kedalam tubuh.

Bukan hanya kementerian kesehatan, terwujudnya masyarakat hidup sehat pada stiap insan di Indonesia adalah harapan bersama. Peringatan hari stroke dunia mengingatkan kita akan pentingnya hidup sehat.



Hari stroke dunia tahun ini di Indonesia mengangkat tema "Otak sehat SDM unggul" sementara dunia mengambil tema #Don'tBeTheOne yang mengingatkan untuk jangan sampai kita jadi salah satunya, Don't Be The One!

Salam sehat dan tetap sehat dan waspadai pilihan makanan dan aktivitas sehat sebagai upaya kita menghargai hidup sehingga seiring perjalanan waktu dan pertambahan usia, kita akan memiliki perasaan yang sama bersyukur dalam keadaan sehat dan panjang umur.

Write a comment