Mengenal Kesehatan Mental pada Anak

Beberapa gejala gangguan mental bisa dimulai sejak masa kanak-kanak, diantaranya gangguan kecemasan, mood, makan, overthinking, stress, dll.

Kesehatan mental. Akhir-akhir ini selalu menjadi topik dan isu yang mendapat sorotan. Terlepas dari berbagai macam pro dan kontra, kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental di tengah masyarakat mulai menunjukkan peningkatan.

Di tengah perkembangan dunia yang semakin kompleks, berbagai permasalahan, tekanan ekonomi, tuntutan sosial, pekerjaan dan lain-lain, saat ini masalah kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.

Kesadaran akan pentingnya kesehatan mental juga tidak terpaku pada usia, gender, dan status sosial. Masalah ini juga bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pada anak bahkan sejak usia sangat dini. 



 Anak-anak adalah anugerah, membesarkan dan mendidik mereka luar biasa tantangannya. Bahkan dalam keadaan terbaik, perilaku dan emosi mereka dapat berubah dengan cepat, tidak terkendali, dan sering. 

Yup! Anak-anak juga bisa stress, terkadang sedih, cemas, mudah tersinggung, atau agresif, terkadang mereka merasa sulit untuk duduk diam, memperhatikan, atau berinteraksi dengan orang lain. 

Dalam kebanyakan kasus, ini hanya fase perkembangan yang khas. Namun, pada beberapa anak, perilaku tersebut dapat mengindikasikan masalah yang lebih serius. 

Beberapa gejala gangguan mental bisa dimulai sejak masa kanak-kanak, diantaranya gangguan kecemasan, attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD), gangguan spektrum autisme, depresi dan gangguan mood lainnya, gangguan makan, dan gangguan stres pascatrauma (PTSD). 

Tanpa penanganan, kondisi kesehatan mental ini dapat menyebabkan anak-anak sulit mencapai potensi optimalnya. 

Namun, bagaimana ya cara membedakan antara perilaku dan emosi yang merupakan bagian normal dari pertumbuhan anak, dengan perkembangan masalah kesehatan mental yang serius? 

Nah ini, sebagai ibu yang pernah mengalami fase turun naik menghadapi anak-anak, saya pernah merasa putus asa menyikapi perubahan perilaku anak, dan ini tentu menjadi persoalan, karena tidak memiliki pengetahuan memadai tentang hal tersebut. Salah satunya pernah terjadi ketika salah satu anak saya mengalami gangguan kecemasan jelang ujian akhir sekolah dasar. 

Yang saya lakukan saat itu hanya mengandalkan insting alami ibu, menenangkan anak-anak. Makanya, seiring perkembangan zaman, saya merasa bersyukur saat ini informasi tentang apa yang perlu dilakukan saat anak mengalami masalah mental, dapat kita cari secara mandiri.

Dalam beberapa keadaan, bantuan profesional diperlukan. Bagaimana dan kapan? serta apa pertimbangan yang perlu dilakukan untuk mencari bantuan? Jawabannya adalah jika perilaku anak yang mengarah pada kesehatan mental berlanjut selama beberapa minggu, bulan, atau lebih. 

Untuk permasalahan anak dengan gangguan mental ADHD atau pada spektrum autism, memerlukan diagnosa, pemeriksaan, penanganan dan terapi intens berkelanjutan, biasanya tidak hanya melibatkan psikolog, namun juga ahli nutrisi, fisioterapis, dll. 

Sementara untuk anak-anak yang mengalami masalah mental, jika kondisinya menyebabkan kesusahan bagi anak, atau keluarga, mengganggu kinerja anak di sekolah, di rumah, atau dengan teman-temannya, atau bahkan menunjukkan perilaku tidak aman, atau jika anak berbicara sendiri, tentang keinginan untuk melukai diri sendiri atau orang lain. 

Merasakan pentingnya mengenali permasalahan kesehatan mental pada anak ini, saya jadi belajar untuk memahami anak-anak lebih baik, terlebih saat ini mereka memasuki usia remaja. 

 Berdasarkan apa yang saya baca dari berbagai sumber, berikut ini adalah tanda bagi orangtua untuk peka terhadap masalah kesehatan mental anak, segera cari bantuan ahli dan pengobatan jika mereka: 

  • Sering mengamuk atau sangat mudah tersinggung
  • Sering berbicara tentang ketakutan atau kekhawatiran
  • Mengeluh tentang sering sakit perut atau sakit kepala tanpa penyebab medis yang diketahui
  •  Selalu bergerak dan tidak bisa duduk dengan tenang (kecuali saat menonton video, youtube, atau bermain video game)
  • Tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit, sering mengalami mimpi buruk, atau tampak mengantuk di siang hari
  • Tidak tertarik bermain dengan anak lain atau kesulitan berteman 
  • Nilai secara akademis mengalami penurunan signifikan 
  • Mengulangi tindakan atau periksa hal-hal berkali-kali karena takut sesuatu yang buruk mungkin terjadi 
Pada anak-anak dan remaja yang lebih besar, kita dapat evaluasi dan lakukan konsultasi jika mereka:
  • Kehilangan minat pada hal-hal yang sebelumnya mereka nikmati
  • Memiliki energi yang rendah
  • Tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit atau tampak mengantuk sepanjang hari
  • Lebih banyak menghabiskan waktu sendirian dan menghindari kegiatan sosial dengan teman atau keluarga
  • Diet atau olahraga berlebihan, atau takut berat badan bertambah 
  • Terlibat dalam perilaku melukai diri sendiri (seperti memotong atau membakar kulit mereka)
  •  Merokok, minum, atau menggunakan narkoba
  • Terlibat dalam perilaku berisiko atau destruktif sendiri atau bersama teman
  • Punya pikiran untuk bunuh diri 
  • Memiliki periode energi dan aktivitas yang sangat tinggi dan membutuhkan lebih sedikit tidur dari biasanya
  • Mengatakan bahwa mereka mengira seseorang sedang mencoba mengendalikan pikiran mereka atau bahwa mereka mendengar hal-hal yang tidak dapat didengar orang lain.
Melihat tanda-tanda diatas, edukasi tentang kesehatan mental ini memang sangat dibutuhkan yaa! karena realitanya ini juga dialami oleh banyak orang dewasa, dan ternyata juga dapat dialami oleh anak-anak.

Kita orang dewasa saja belum tentu dapat mencerna apa yang terjadi, apalagi ini anak-anak dengan kerentanan dan tingkat kedewasaan dan kematangan emosi yang belum cukup.

Yuk, sama-sama kita satu sama lain meningkatkan awareness, mengenali kesehatan mental dan menyadari pentingnya kesehatan mental khususnya pada anak, sebagai salah satu upaya pencegahan untuk menekan angka penduduk yang mengalami masalah kesehatan mental di masa depan.

Referensi:ttps://cpmh.psikologi.ugm.ac.id
https://www.nimh.nih.gov/health/

Write a comment