Sai Ramen Semarang, Makan Ramen dengan Suasana Kota Tempo Dulu

Sai Ramen berlokasi di area kota Lama Semarang, tidak jauh dari Stasiun Tawang, berada di area bangunan cagar budaya, pusat kota Semarang tempo dulu

Mie Ramen, saya tertular suka makan ramen dari salah satu anak Saya yang sangat gandrung sekali dengan makanan jepang, pokoknya setiap ada kesempatan makan bersama dan boleh memilih tempat makan, pilihannya selalu ingin ke tempat makanan jepang, terutama yang ada ramennya.

Namun demikian, kadang kami tidak selalu sepakat soal pilihannya, terutama jika melihat adik dan kakaknya tidak terlalu antusias. 

Ya, soal makanan memang selera, kalau ditanya mengapa suka ramen? Semua yang ada di ramen itu menurutnya enak, ya kaldunya, ya mie-nya. Kuah gurih berbahan dasar ikan atau daging katanya membutuhkan waktu yang sangat lama untuk menyempurnakannya. Pun dengan mie-nya, mie ramen punya tekstur dan rasa yang berbeda dari mie biasa.

Telah mencoba beberapa gerai ramen, beberapa waktu lalu saat pergi ke Semarang, kami mencoba mampir ke salah satu tempat makan ramen yang dikenal paling hits di Semarang yaitu Sai Ramen. 

Karena hanya berdua saja, otomatis tidak akan ada suara penolakan dari anak-anak lain, senang banget dong dia!




Sai Ramen berlokasi di area kota Lama Semarang, tidak jauh dari Stasiun Tawang, tepatnya di jalan Letjen Suprapto No.61, Tanjung Mas, kota Semarang, resto ramen Sai Ramen memiliki atmosfer yang unik, berada di area bangunan cagar budaya, pusat kota Semarang tempo dulu di zaman kolonial. 

Setelah saya cari informasi Sai Ramen ini cabang dari Jakarta. Seketika berasa kurang update dong saya, tetapi tidak dengan anak saya yang ternyata sudah tahu dari lama plus ingin mencoba Sai ramen di Jakarta, tetapi sungkan, karena lokasinya lumayan jauh dari rumah.

Ya, mumpung di Semarang ada, akhirnya bisa mencicipi deh Sai Ramen yang malah lebih jauh lagi dari rumah, hehe.. 

Mengusung konsep bar, penampilan Sai Ramen sama persis dengan gerai-gerai ramen yang ada di Jepang. Nama 'Sai' sendiri diambil dari bahasa Jepang yang artinya 'lagi'. Jadi, Sai Ramen berarti 'ramen lagi'.

                                             


Makan ramen di resto Sai Ramen dengan suasana kota lama Semarang yang vintage, ternyata juga memberikan pengalaman yang berbeda. Menggunakan gedung tua khas semarang lama yang diubah menjadi bangunan tua ala bangunan kedai jepang tempo dulu, dengan vibes jepang, jadi terasa seperti beneran berada di jepang.

Pelayanan Sai Ramen juga sangat cepat, tidak sampai lima belas menit mi ramen pesanan kami jadi, dan dengan konsep bar, pelayan hanya perlu menyodorkan ramen kami untuk diambil. 

Makan untuk dua orang, untuk menu kami mencoba pesan Aokara Chicken Ramen dan Curry Luncheon ramen, serta tambahan satu porsi gyoza.

                                                    


Dengan pilihan kuah shoyu dan kari, rasanya sesuai ekspektasi kami, kuahnya kental dengan rasa kaldu yang pekat dan berasa dagingnya, selain itu pilihan rasa pedas yang kami pilih juga pas, jadi soal rasanya, pokoknya umami semua deh! Dan, benar saja melihat review resto ini di google ternyata memang rata-rata satu suara soal rasa. 








Segelas teh ocha dingin minuman pesanan kami yang bisa direfill sepuasnya menyempurnakan pengalaman makan Sai Ramen di Semarang. Untuk harganya, bagaimana? Bisa dibilang ini lumayan pricey dari mie ramen di resto lain yang pernah kami coba sebelumnya. Namun demikian sepadan dengan rasanya, apalagi resto ini berada di pusat kota dan tujuan wisata, yang menjadi destinasi turis jika berkunjung ke Semarang. 

Oiya, Selain di Semarang dan Jakarta, Sai Ramen juga ada di beberapa kota besar lain, diantaranya Bandung juga Bogor, Sai Ramen juga sudah bersertifikat halal, jadi tidak perlu khawatir untuk muslim yang ingin mencoba menu ramen di sini, btw post ini bukan endorsan loh ya, hanya ingin berbagi saja, kalau teman-teman mungkin suka makan ramen juga, bisa coba makan di Sai Ramen, apakah kita juga satu suara soal ramen di Sai Ramen? boleh dishare kalau sudah mencoba. 


Write a comment