Keperkasaan dengan kelembutannya tiada tersaingkan
Cantiknya perempuan menunjukkan keindahan seisi alam semesta
Dahsyatnya ciptaanmu ya Allah ya Tuhan kami, perempuanMu
Dewi Haroen itu perempuanMu, Dewi Haroen dengan pena-nya menuju ridhoMu
Ku persembahkan untukmu, sahabatku Dewi Haroen...
Sahabat daring jika di bacakan puisi seperti di atas yang di tulis oleh sahabat sendiri, bagaimana perasaannya?
Pasti senang dan terharu yaah. Iya, saya yang melihatnya saja terharu. Apalagi ibu Dewi Haroen sosok puisi di maksud. Yup, puisi di atas adalah persembahan untuk Dewi Haroen dari sahabat di masa sekolahnya.
Puisi diatas adalah puisi yang di bacakan saat peluncuran buku terbaru Dewi Haroen, berjudul "Personal Branding, Sukses Karir Di Era Millenial"
Mendengarkan puisi ini saya jadi merasakan, ternyata seperti itu ya bentuk personal branding jika sudah melekat. Orang-orang akan memiliki persepsi spesial tentang siapa kita di mata mereka, dan merefleksikannya kembali kepada kita.
Dewi Haroen, nama yang tidak asing di telinga saya. Pernah sangat ramai sekali jadi pemberitaan saat beliau menjadi salah satu saksi kasus ahli di persidangan kasus Mirna-Jessica, tahu dong ya kasus ini?
Sebagai seorang psikolog, pengalamannya memang sudah tidak di ragukan lagi. Beliau pernah menuliskan buku yang juga berisi seputar personal branding, tetapi lebih spesifik untuk dunia politik.
Buku tersebut di terbitkan tahun 2014, bersamaan dengan penyelenggaraan pemilu. Buku ini sukses mendapat perhatian dan laku terjual karena dunia personal branding masih awam untuk politisi saat itu.
Berkat kesuksesan buku ini, ibu Dewi Haroen
mendapatkan julukan sebagai P
akar Personal Branding Indonesia.
Dan, semakin mengukuhkan keahliannya, kali ini ibu Dewi Haroen menerbitkan buku terbaru. Masih membahas personal branding, yaitu "Personal branding, Sukses Karir di Era Millenial"
Berlangsung di
Maze Kitchen, Jakarta. Alhamdulillah saya berkesempatan menghadiri launching buku ini.
Sadar atau tidak sadar kita semua memiliki Personal Branding. Karena setiap orang sebenarnya adalah merk atau brand untuk dirinya sendiri.
Hal yang pasti terjadi, pada diri setiap orang pasti ada sesuatu yang melekat di benak atau pikiran orang lainnya. Karena setiap orang menilai yang lainnya, dan mengambil kesimpulan akan segala tindak-tanduk maupun dari apa yang dikenakan.
Sebuah citra atau gambaran orang lain akan muncul ketika mendengar, melihat, atau membaca nama kita. Kesan, identitas tersendiri di mata orang lain, sesuatu yang spesial, menonjol, dan melekat dalam diri kita.
Sayangnya tidak banyak orang yang secara sengaja, benar-benar menemukan lalu mengelola personal brandingnya. Padahal personal branding adalah kunci utama untuk meraih keberhasilan dalam hal apapun, baik itu relasi sosial, pekerjaan, bisnis dan kehidupan secara umum.
Meskipun secara keseluruhan buku ini untuk para pekerja yang ingin sukses berkarir, tetapi pada praktiknya buku ini harus di pahami semua orang. Karena Personal Branding memang milik semua orang.
Acara peluncuran buku "Personal Branding, Sukses Membangun Karir Di Era Millenial" terbilang cukup unik. Bertemakan
"Perempuan Buku Dan Fashion"
Selain
meluncurkan buku, di acara ini ibu Dewi juga berkolaborasi dengan teman masa SMA-nya yang menjadi desainer yaitu,
Budi Soemitro.
Beliau adalah seorang desainer yang
telah memiliki branding sebagai desainer dengan spesialis kain-kain batik Madura.
Penampilan fashion show karya Budi Soemitro, memberikan wawasan tersendiri buat saya, mengingat selama ini yang saya tahu batik berasal dari Solo, Jogja, atau Pekalongan. Ternyata ada Batik Madura yang tidak kalah cantik dan memukau.
Buku Personal Branding, Sukses Membangun Karir Di Era Millenial adalah buku yang penting di baca.
Didalam buku ini kita bisa mendapatkan petunjuk penting seperti apa sih membangun Personal Branding yang efektif dan terbukti berhasil. Terutama di tengah era globalisasi saat ini.
Personal Branding akan menciptakan kita menjadi pribadi yang otentik, orisinal tidak ada duanya, unik, menonjol dan mudah terlihat lalu terpilih.
Pendekatan konsep Personal Branding yang di terapkan ibu Dewi Haroen memang sebuah paket lengkap yang membuka jalan sistematis bagi pembaca untuk lebih menggali potensi dan kekhasannya masing-masing.
Dalam kaitannya dengan pendekatan era millenial zaman sekarang, satu poin yang di tekankan oleh ibu dewi Haroen di dunia digital saat ini adalah mengasah kemampuan menulis.
Yes, menulis adalah salah satu cara paling ampuh untuk mensosialisasikan branding kita di mata orang lain.
Sudah banyak terbukti, berkat sebuah tulisan, perjalanan sejarah bisa berubah. Sebut saja RA Kartini, beliau bisa mengubah nasib kaum perempuan dengan karya tulisnya, dan banyak tokoh yang juga mengubah jalan sejarah karena tulisannya.
Zaman sekarang, banyak media tersedia untuk kita mengelola personal branding, salah satunya melalui sosial media.
Semua orang idealnya harus menampilkan personal brandingnya di media sosial, rajin-rajinlah mengupdate media sosial, dan itu akan lebih matang jika menambahkannya dengan tulisan.
Berikan tulisan atau caption yang lebih mendeskripsikan personal branding kita, sehingga lebih mudah terlihat, bahkan siapa tahu bisa menjadi viral.
Jadi, manfaatkan sosial media sebaik-baiknya, jadikan juga untuk personal branding, bukan sekadar untuk pamer atau eksis.
Saat ini banyak pencari kerja, HRD dan pemimpin perusahaan yang merekrut pegawai dengan mengecek sosial media terlebih dahulu, banyak perusahaan juga memantau pegawainya melalui aktifitas sosial media.
Personal Branding di dunia karir berkaitan dengan reputasi dan konsistensi.
Tentukan bidang yang paling tepat di mana kita ingin di kenal. Jangan sekadar mencari uang dengan profesi yang berbeda-beda (berubah-ubah tidak konsisten) karena ini akan berdampak orang tidak 'mengenali' keahlian dan membuat kita terlihat 'biasa-biasa' saja
Temukan penampilan diri yang cocok dengan diri kita, yang sesuai dengan karakter, kompetensi, dan kekuatan.
Berpenampilanlah yang mencerminkan diri sesungguhnya bukan polesan. Proses ini harus menjadi, karena dengan begitu kita akan menjadi unik.
Penampilan tidak harus sesuatu yang mahal dan bermerk, dengan sentuhan kreatifitas serta pemahaman akan diri sendiri, kita bisa terlihat berbeda.
Branding adalah janji anda kepada mereka. Anda telah menjanjikan KARAKTER, KOMPETENSI dan KEKUATAN yang anda punya. Janji Adalah Hutang ~Dewi Haroen~
Oiya, ibu Dewi Haroen ini ternyata dahulu juga seorang blogger loh, wah ini jadi kebanggan tersendiri dan memotivasi saya banget. Buku Personal Branding ini jadi reminder juga untuk saya. Ternyata banyak janji yang belum terlunasi. Apakah personal branding saya sebenarnya?
Masih banyak yang harus saya pelajari dari buku ini, review buku ini akan saya tulis di bagian tersendiri. Untuk teman-teman yang tertarik memiliki buku ini, sudah tersedia di toko buku ya, harganya Rp75.000.
Untuk info lebih lengkap bisa hubungi penerbit
www.dhmedia.co.id atau update info tentang ibu dewi Haroen di akun instagram @dewiharoen